Penyakit tidak menular (PTM) yang mematikan seperti penyakit jantung, sebenarnya dapat dicegah dengan rutin melakukan aktivitas fisik. Tidak harus pergi ke pusat kebugaran agar senantiasa sehat. Hanya dengan rutin naik dan turun menggunakan tangga di kantor, akan berdampak sangat baik bagi kesehatan.
Sayang, kurangnya kesadaran setiap orang untuk melakukan itu, membuat aktivitas satu ini jarang dilakukan. Kebanyakan karyawan lebih memilih menggunakan lift ketimbang berkeringat naik tangga.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M. Kes mengatakan, kurangnya kesadaran setiap individu, dan lingkungan yang mendukung untuk diri senantiasa manja, membuat setiap orang enggan menggunakan tangga.
"Seharusnya, setiap kantor mengajak setiap karyawannya menggunakan tangga, bila si karyawan itu berkerja di lantai 1, 2, 3 dan 4. Kalau bisa, litft yang ada dikhususkan untuk mereka yang sakit," kata Ekowati Rahajeng dalam acara `SOHO #BetterU: Hari Jantung Sedunia & Waspada Serangan Jantung Mendadak`, di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2013)
Lebih lanjut ia mengatakan, hampir separuh dari penduduk di Indonesia kekurangan aktivitas fisik. Semuanya serba dimanja dengan tekhnologi yang ada saat ini. Hanya naik tangga saja enggan. Tidak sedikit orang pilih lift. "Kalau bisa, tukar baju saja pakai remote kontrol," ujar dia.
Bila seseorang menjadi obesitas, dan enggan melakukan aktivitas fisik, sama saja membuat dirinya berisiko. Dampaknya muncul penyakit.
Tapi, bila risiko perilaku ini dicegah, faktor risiko atau penyakit antara, yang berdampak pada terjadinya penyakit jantung, tidak akan pernah terjadi.
"Penyakit jantung ini sebenarnya penyakit gaya hidup. Bila gaya hidup ini diubah, penyakit jantung pun tidak akan diderita," pungkas dia.
(Adt/Abd)
Sayang, kurangnya kesadaran setiap orang untuk melakukan itu, membuat aktivitas satu ini jarang dilakukan. Kebanyakan karyawan lebih memilih menggunakan lift ketimbang berkeringat naik tangga.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M. Kes mengatakan, kurangnya kesadaran setiap individu, dan lingkungan yang mendukung untuk diri senantiasa manja, membuat setiap orang enggan menggunakan tangga.
"Seharusnya, setiap kantor mengajak setiap karyawannya menggunakan tangga, bila si karyawan itu berkerja di lantai 1, 2, 3 dan 4. Kalau bisa, litft yang ada dikhususkan untuk mereka yang sakit," kata Ekowati Rahajeng dalam acara `SOHO #BetterU: Hari Jantung Sedunia & Waspada Serangan Jantung Mendadak`, di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2013)
Lebih lanjut ia mengatakan, hampir separuh dari penduduk di Indonesia kekurangan aktivitas fisik. Semuanya serba dimanja dengan tekhnologi yang ada saat ini. Hanya naik tangga saja enggan. Tidak sedikit orang pilih lift. "Kalau bisa, tukar baju saja pakai remote kontrol," ujar dia.
Bila seseorang menjadi obesitas, dan enggan melakukan aktivitas fisik, sama saja membuat dirinya berisiko. Dampaknya muncul penyakit.
Tapi, bila risiko perilaku ini dicegah, faktor risiko atau penyakit antara, yang berdampak pada terjadinya penyakit jantung, tidak akan pernah terjadi.
"Penyakit jantung ini sebenarnya penyakit gaya hidup. Bila gaya hidup ini diubah, penyakit jantung pun tidak akan diderita," pungkas dia.
(Adt/Abd)