Mitos yang beredar di masyarakat belum sepenuhnya benar, seperti misalnya mengoleskan madu di bibir bayi supaya mendapatkan warna merah alami.
Namun menurut Deputi Bidang Pengawasan Kemanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, DR. Roy Sparringa, PhD hal tersebut bisa saja membuat bayi keracunan dan gangguan pencernaan.
"Jangan berikan madu pada bayi, karena spora yang ada pada madu itu berdampak negatif," ujar DR. Roy, ditulis Senin (30/9/2013).
Spora botulisme pada madu yang menjadi penyebab kekhawatiran DR. Roy berakibat keracunan dan gangguan pencernaan.
"Dalam madu itu ada spora botulisme itu berbahaya untuk bayi, jadi sebaiknya jangan diberikan madu dulu bisa menyebabkan keracunan dan gangguan pencernaan," katanya.
Resiko kian bertambah karena banyak madu yang tidak melewati proses pasteurisasi. Jenis spora ini tidak hanya berada pada madu tetapi juga pada sayuran yang belum dicuci, dan juga tanah serta udara.
Bayi di bawah usia 1 tahun, umumnya belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna, sehingga mudah terkena dampak dari botulimes.
Bayi belum memiliki keseimbangan asam yang diperlukan untuk menghancurkan dan melawan setiap racun ataupun bakteri yang masuk ke dalam pencernaan.
"Sistem kekebalan bayi masih belum sempurna sehingga rentan terhadap penyakit," ujar DR. Roy. Madu baru dapat diberikan pada anak usia 2 tahun.
(Mia/Abd)
Namun menurut Deputi Bidang Pengawasan Kemanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, DR. Roy Sparringa, PhD hal tersebut bisa saja membuat bayi keracunan dan gangguan pencernaan.
"Jangan berikan madu pada bayi, karena spora yang ada pada madu itu berdampak negatif," ujar DR. Roy, ditulis Senin (30/9/2013).
Spora botulisme pada madu yang menjadi penyebab kekhawatiran DR. Roy berakibat keracunan dan gangguan pencernaan.
"Dalam madu itu ada spora botulisme itu berbahaya untuk bayi, jadi sebaiknya jangan diberikan madu dulu bisa menyebabkan keracunan dan gangguan pencernaan," katanya.
Resiko kian bertambah karena banyak madu yang tidak melewati proses pasteurisasi. Jenis spora ini tidak hanya berada pada madu tetapi juga pada sayuran yang belum dicuci, dan juga tanah serta udara.
Bayi di bawah usia 1 tahun, umumnya belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna, sehingga mudah terkena dampak dari botulimes.
Bayi belum memiliki keseimbangan asam yang diperlukan untuk menghancurkan dan melawan setiap racun ataupun bakteri yang masuk ke dalam pencernaan.
"Sistem kekebalan bayi masih belum sempurna sehingga rentan terhadap penyakit," ujar DR. Roy. Madu baru dapat diberikan pada anak usia 2 tahun.
(Mia/Abd)