Sukses

RS Apung Kembali Beraksi di Pulau Kei

Mulai 26 hingga 30 September, RS Apung dr Lie Dharmawan kembali beraksi. Kali ini di Pulau Kei, Maluku Tenggara


Misi selama seminggu ini, doctorSHARE menerjunkan 2 dokter spesialis bedah, 10 dokter umum, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran, seorang penata anestesi, dan 4 sukarelawan non medis. Jenis pelayanan medis meliputi bedah mayor dan bedah minor yang dilakukan di RSA dr. Lie Dharmawan, pengobatan umum, dan penyuluhan kesehatan.
 
Pelayanan medis di Kei Kecil berlangsung pada 25 – 26 September dan 30 September 2013 dan berhasil mengobati 13 pasien bedah (mayor dan minor) serta 277 pasien pengobatan umum. Pengobatan umum dilaksanakan di SD Nasional Katolik, Kelanit dengan jenis penyakit terbanyak yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), gangguan saluran cerna, hipertensi (darah tinggi), myalgia (nyeri otot), dan dermatitis (penyakit kulit).
 
Kegiatan penyuluhan berlangsung di lokasi yang sama dengan pengobatan umum mengambil tema “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” yang dihadiri sekitar 70 siswa. Seluruh siswa yang hadir terlihat antusias dan berpartisipasi aktif dalam ajang interaktif ini.
 
Pelayanan medis di titik kedua yaitu Pulau Kei Besar, berlangsung tanggal 27 – 28 September 2013 yang berhasil mengobati 38 pasien bedah (mayor dan minor) serta 112 pasien pengobatan umum. Pengobatan umum di Kei Besar berlokasi di Pelabuhan Kei Besar dengan jenis penyakit terbanyak meliputi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), penyakit kulit (limpetigo, tinea, dan dermatitis), gastritis (lambung), dan hipertensi (darah tinggi).
 
Penyuluhan di SMAN 01 Kei Besar mengambil tema “Aku Tahu  Aku Bangga, Cegah HIV/AIDS” dan diikuti dengan antusias oleh 250 siswa yang hadir.
 
Secara keseluruhan, pelayanan bedah di Pulau Kei (Kei Kecil dan Kei Besar) berhasil mengobati 51 pasien yang merupakan rekor jumlah pasien bedah terbanyak sejak pelayanan medis RSA dr. Lie Dharmawan pada 6 Maret 2013 silam. Bedah berlangsung sejak pagi hingga subuh yang menunjukkan tingginya minat warga Pulau Kei terhadap jenis pelayanan medis yang satu ini.
 
Jenis bedah mayor yang dilakukan misalnya adalah hernia varicocele, appendisitis kronis eksaserbasi akut, fistel mamme, dan kompartemen sindrom. Adapun jenis bedah minor yaitu lipoma, kista aterom, skin tag, ganglion, kista dermatoid, papiloma, fibroma, dan basalioma. Seluruh kegiatan bedah doctorSHARE dalam RSA dr. Lie Dharmawan di Pulau Kei ini berlangung baik dan lancar.
 
Koordinator lapangan doctorSHARE untuk pelayanan medis di Pulau Kei, dr. Sianly dan dr. Karnel, mengatakan bahwa seluruh layanan medis di kawasan ini sangat tepat sasaran mengingat tingginya antusiasme warga yang datang mendaftarkan dirinya untuk tindakan bedah maupun pengobatan umum. Banyak di antara mereka yang terkendala masalah geografis dan finansial menyatakan rasa terima kasihnya terhadap pelayanan medis ini dan dapat menatap masa depan yang lebih cerah.
 
Rangkaian pelayanan medis ditutup dengan manis oleh kegiatan wisata bersama anak-anak Panti Rawat Gizi (Therapeutic Feeding Centre) binaan doctorSHARE. Di Kei Besar, doctorSHARE memiliki sebuah Panti Rawat Gizi yang berdiri pada 28 Maret 2009 di Loon. Di Kei Kecil, doctorSHARE pun memiliki Panti Rawat Gizi di Puskesmas Rawat Inap Wakol, Watcin yang berdiri sejak 12 April 2009.
 
Kegiatan wisata bersama ini berlangsung meriah di Pulau Kelapa yang dihadiri oleh belasan anggota Panti Rawat Gizi beserta orang tua masing-masing yang dijemput dengan menggunakan speedboat. Mereka sangat menikmati ragam permainan dan makan siang bersama. Acara berakhir dengan pembagian bingkisan berisi susu, keperluan mandi, bedak, dan sebagainya.  
 
2 dari 2 halaman


Mengesankan
“Pelayanan medis di Pulau Kei merupakan sebuah pengalaman yang sangat berkesan. Saya bangga dengan tim doctorSHAREyang solid melayani tingginya minat masyarakat Kei untuk mendapatkan tindakan operasi dan perawatan luka secara Cuma-cuma,” papar dr. Luyanti, MARS – Sekretaris Jenderal doctorSHARE sekaligus pendiri dua Panti Rawat Gizi di Pulau Kei.  
 
“Masih banyak yang membutuhkan pelayanan medis. Kami berjanji untuk kembali datang karena Rumah Sakit Apung ini sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia Timur. Kami akan terus melaksanakan apa yang menjadi visi Rumah Sakit Apung ini,” tambah dr. Luyanti, MARS.
 
“Pelayanan medis di Pulau Kei sukses menjangkau antusiasme masyarakat. Banyaknya kasus yang kami tangani menunjukkan bahwa usaha doctorSHARE membantu pemerintah benar-benar mengenai sasaran,” ujar pendiri doctorSHARE, dr. Lie A. Dharmawan, Ph.d, FICS, Sp.B, Sp.BTKV.
 
Pulau Kei merupakan kawasan sumber inspirasi lahirnya RSA dr. Lie Dharmawan. 26 Maret 2009 silam, doctorSHARE melakukan pelayanan medis cuma-cuma di Langgur, Kei Kecil. Saat bedah berlangsung, di luar rencana datang seorang ibu membawa anak perempuannya berusia 9 tahun dalam keadaan usus terjepit. Mereka telah berlayar selama tiga hari dua malam mengarungi lautan.
 
Peristiwa ini sangat menggugah hati pendiri doctorSHARE, dr. Lie A. Dharmawan, Ph.D, FICS, Sp.B, Sp.BTKV. Empat tahun kemudian, dr. Lie dan tim doctorSHARE akhirnya berhasil mewujudkan mimpi menghadirkan sebuah Rumah Sakit Apung yang bertujuan “menjemput bola” memberi pelayanan medis bagi mereka yang terkendala secara geografis dan finansial.
 
Sebelumnya, doctorSHARE dengan RSA dr. Lie Dharmawan-nya telah melakukan pelayanan medis ke berbagai penjuru Indonesia yaitu Pulau Panggang – Kepulauan Seribu (16-17 Maret 2013), Belitung Timur (2-4 April 2013), Ketapang – Kalimantan Barat (12-14 April 2013), Pontianak – Kalimantan Barat (11-13 Juni 2013), Bangka Tengah (17-19 Juni 2013), Bali (3-7 September 2013), dan Nusa Tenggara Timur (9-15 September 2013).
 
KM RSA DR. LIE DHARMAWAN berukuran panjang 25,13 meter dan lebar 6,82 meter. RSA yang diresmikan pada 6 Juni 2013 ini memiliki fasilitas rumah sakit seperti kamar bedah, kamar EKG, USG & Rontgen, Laboratorium, Ruang Rawat Pasien, Ruang Resusitasi, Kamar Dokter, dan sebagainya.