Masalah jerawat tidak hanya dialami para orang dewasa, bayi yang baru lahir juga kerap mengalaminya.
Jerawat tersebut kerap disebut Jerawat Neonatal mungkin muncul di pipi bayi, dagu, dan dahi dalam 3 sampai 4 minggu setelah kelahiran.
Dikutip Redorbit, Minggu (6/10/2013), hal ini memang tidak terjadi secara umum, namun infantile acne akan berkembang pada bayi yang berusia 3 sampai 16 bulan.
Anak laki-laki lebih sering mengalami bintik-bintik merah ini. Jerawat ini disebabkan perubahan hormon yang terjadi ketika masih dalam kandungan.
Menurut Ahli Kesehatan dan Farmasi, Jonathan Lu, BScPhm orangtua tidak perlu repot, karena kebanyakan kasus jerawat bayi bersifat sementara dan tidak memerlukan pengobatan.
"Diperkirakan bahwa jerawat dapat disebabkan oleh perubahan hormon yang ibu alami selama kehamilan . Jarang, jerawat bayi mungkin menunjukkan masalah hormonal," tuturnya.
Biasanya , tidak ada perawatan medis yang diperlukan untuk jerawat bayi. Konsultasi dengan dokter bila dalam 3 bulan jerawat pada bayi tidak kunjung hilang.
Dokter mungkin akan meresepkan obat topikal atau antibiotik oral. Untuk orangtua dapat melakukan perawatan sendiri dirumah dengan cara:
1. Cuci wajah bayi Anda dengan air hangat beberapa kali sehari dengan sentuhan lembut, bebas pewangi, pelembab, pembersih atau sabun wajah beberapa kali setiap minggu. (Perhatikan label kemasan dengan teliti).
2. Mengeringkan dengan menggunakan bahan lembut.
3. Jangan biarkan kuku Anda memanjang atau kotor, untuk menghindari kulit bayi tergores dan menimbulkan luka lain.
4. Jangan memecahkan atau menusuk jerawat bayi, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi, iritasi dan jaringan parut atau pitting. (Mia/Igw)
Jerawat tersebut kerap disebut Jerawat Neonatal mungkin muncul di pipi bayi, dagu, dan dahi dalam 3 sampai 4 minggu setelah kelahiran.
Dikutip Redorbit, Minggu (6/10/2013), hal ini memang tidak terjadi secara umum, namun infantile acne akan berkembang pada bayi yang berusia 3 sampai 16 bulan.
Anak laki-laki lebih sering mengalami bintik-bintik merah ini. Jerawat ini disebabkan perubahan hormon yang terjadi ketika masih dalam kandungan.
Menurut Ahli Kesehatan dan Farmasi, Jonathan Lu, BScPhm orangtua tidak perlu repot, karena kebanyakan kasus jerawat bayi bersifat sementara dan tidak memerlukan pengobatan.
"Diperkirakan bahwa jerawat dapat disebabkan oleh perubahan hormon yang ibu alami selama kehamilan . Jarang, jerawat bayi mungkin menunjukkan masalah hormonal," tuturnya.
Biasanya , tidak ada perawatan medis yang diperlukan untuk jerawat bayi. Konsultasi dengan dokter bila dalam 3 bulan jerawat pada bayi tidak kunjung hilang.
Dokter mungkin akan meresepkan obat topikal atau antibiotik oral. Untuk orangtua dapat melakukan perawatan sendiri dirumah dengan cara:
1. Cuci wajah bayi Anda dengan air hangat beberapa kali sehari dengan sentuhan lembut, bebas pewangi, pelembab, pembersih atau sabun wajah beberapa kali setiap minggu. (Perhatikan label kemasan dengan teliti).
2. Mengeringkan dengan menggunakan bahan lembut.
3. Jangan biarkan kuku Anda memanjang atau kotor, untuk menghindari kulit bayi tergores dan menimbulkan luka lain.
4. Jangan memecahkan atau menusuk jerawat bayi, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi, iritasi dan jaringan parut atau pitting. (Mia/Igw)