Menyadari minimnya kepedulian pada kesehatan dan keselamatan di dunia kerja, maka diadakanlah K3 Expo dan Konferensi APOSHO (Asia Pacific Occupational Safety and Health Organization) pada 9-12 Oktober 2013 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.
Acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta membangun kesadaran dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di berbagai aspek.
Konferensi APOSHO sendiri adalah acara tahunan tempat berkumpulnya para profesional K3 dari seluruh Asia Pasifik. Dan tahun ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah perhelatan bertaraf internasional ini.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, menyatakan, “Tujuan APOSHO antara lain meningkatkan kerjasama dan kemampuan dalam pelatihan dan penelitian, pertukaran informasi, berbagi pengalaman dalam keahlian, dan harmonisasi standar dan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja, yang akan meminimalkan hambatan teknis di antara negara anggota APOSHO," ujarnya, ditulis Kamis (10/10/2013).
Kegiatan ini akan diisi dengan seminar dan pameran mengenai K3. Acara seminar akan menghadirkan pembicara-pembicara nasional dan internasional yang sudah dikenal di kalangan K3 diantaranya Menteri Nakertrans dan Menteri Kesehatan.
Pembicara tamu ada 78 orang diantaranya Prof. Dominic Cooper Penulis Buku Behaviour Safety dari U.S.A, DR Kazutaka Kogi ahli Industrial Ergonomy, Suresh Navaratnam Deputy dari Singapura, Direktur Utama PT Pertamina dan Dijen Minerba KESDM Bpk. Thamrin Sihite.
Antusiasme peserta seminar terlihat dengan ramainya kunjungan lebih dari 300 peserta dari dalam negeri dan lebih dari 120 peserta luar negeri. Selain itu, kegiatan ini juga akan diramaikan dengan pameran yang diikuti oleh berbagai perusahaan diantara lain BUMN, Perusahaan Swasta Multinasional serta Perusahaan Jasa Keselamatan Kerja dan lain-lain.
Muhaimin Iskandar berharap acara ini dapat berkontribusi meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
"Saya berharap pertemuan dan konferensi tahunan ini akan berhasil dan bermanfaat dalam meningkatkan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja di Wilayah Asia Pasifik," harapnya.
(Mia/Abd)
Acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta membangun kesadaran dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di berbagai aspek.
Konferensi APOSHO sendiri adalah acara tahunan tempat berkumpulnya para profesional K3 dari seluruh Asia Pasifik. Dan tahun ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah perhelatan bertaraf internasional ini.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, menyatakan, “Tujuan APOSHO antara lain meningkatkan kerjasama dan kemampuan dalam pelatihan dan penelitian, pertukaran informasi, berbagi pengalaman dalam keahlian, dan harmonisasi standar dan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja, yang akan meminimalkan hambatan teknis di antara negara anggota APOSHO," ujarnya, ditulis Kamis (10/10/2013).
Kegiatan ini akan diisi dengan seminar dan pameran mengenai K3. Acara seminar akan menghadirkan pembicara-pembicara nasional dan internasional yang sudah dikenal di kalangan K3 diantaranya Menteri Nakertrans dan Menteri Kesehatan.
Pembicara tamu ada 78 orang diantaranya Prof. Dominic Cooper Penulis Buku Behaviour Safety dari U.S.A, DR Kazutaka Kogi ahli Industrial Ergonomy, Suresh Navaratnam Deputy dari Singapura, Direktur Utama PT Pertamina dan Dijen Minerba KESDM Bpk. Thamrin Sihite.
Antusiasme peserta seminar terlihat dengan ramainya kunjungan lebih dari 300 peserta dari dalam negeri dan lebih dari 120 peserta luar negeri. Selain itu, kegiatan ini juga akan diramaikan dengan pameran yang diikuti oleh berbagai perusahaan diantara lain BUMN, Perusahaan Swasta Multinasional serta Perusahaan Jasa Keselamatan Kerja dan lain-lain.
Muhaimin Iskandar berharap acara ini dapat berkontribusi meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
"Saya berharap pertemuan dan konferensi tahunan ini akan berhasil dan bermanfaat dalam meningkatkan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja di Wilayah Asia Pasifik," harapnya.
(Mia/Abd)