Jumlah penduduk yang meningkat tiap tahunnya ternyata tidak dibarengi dengan jumlah dokter spesialis jiwa yang cukup.
Demikian disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia, dr Tun Kurniasih. Menurutnya, saat ini, hanya ada 750 dokter spesialis jiwa yang ada di Indonesia. Itu pun penyebarannya tidak merata.
"Sebagian besar hanya berada di kota-kota besar. Walaupun jumlah lansia pengidap depresi lebih besar di ibukota, tapi bukan berarti lansia di desa juga terhindar dari gangguan kesehatan jiwa," kata Tun dalam acara peringatan hari kesehatan jiwa sedunia, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Meski setiap tahun ada penambahan jumlah dokter. Namun jumlahnya tidak signifikan.
"Kebutuhannya meningkat 3 kali lipat (kenaikan jumlah lansia). Tapi dokter spesialis jiwa hanya bertambah 30 dokter saja per tahunnya," kata Tun.
(Fit/Mel)
Demikian disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia, dr Tun Kurniasih. Menurutnya, saat ini, hanya ada 750 dokter spesialis jiwa yang ada di Indonesia. Itu pun penyebarannya tidak merata.
"Sebagian besar hanya berada di kota-kota besar. Walaupun jumlah lansia pengidap depresi lebih besar di ibukota, tapi bukan berarti lansia di desa juga terhindar dari gangguan kesehatan jiwa," kata Tun dalam acara peringatan hari kesehatan jiwa sedunia, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Meski setiap tahun ada penambahan jumlah dokter. Namun jumlahnya tidak signifikan.
"Kebutuhannya meningkat 3 kali lipat (kenaikan jumlah lansia). Tapi dokter spesialis jiwa hanya bertambah 30 dokter saja per tahunnya," kata Tun.
(Fit/Mel)