Bungkusan kertas biasanya dipilih pedagang gorengan untuk menjadi wadah jajanan tersebut. Namun, waspada jika di dalam bungkusan tersebut dari koran atau ada ada tintanya.
Dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Prof Dr Nuri Andarwulan, tinta dari bungkusan gorengan bisa menurunkan daya ingat seseorang alias pikun.
"Sekarang seringnya kertas putih bekas ketikan. Tapi yang polos untuk bagian luarnya, yang dalamnya yang bertinta. Ini kebalik," ujar Profesor Nuri saat dihubungi Liputan6.com dan ditulis Senin (14/10/2013).
Menurutnya, kertas yang digunakan untuk makanan seperti gorengan sebaiknya kertas minyak. Jika tidak ada, kertas yang polosan tanpa tinta. Alasannya, tinta di kerta itu mengandung logam berat. Dan jika terkena ke makanan dan dikonsumsi bisa memicu gangguan kesehatan.
"Logam berat itu terakumulasi mengikuti metabolisme kalsium, sehingga merugikan tulang dan gigi. Selain ke tulang, bisa ke otak yang membuat penurunan daya ingat, serta alzheimer," ujarnya.
(Mel/*)
Dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Prof Dr Nuri Andarwulan, tinta dari bungkusan gorengan bisa menurunkan daya ingat seseorang alias pikun.
"Sekarang seringnya kertas putih bekas ketikan. Tapi yang polos untuk bagian luarnya, yang dalamnya yang bertinta. Ini kebalik," ujar Profesor Nuri saat dihubungi Liputan6.com dan ditulis Senin (14/10/2013).
Menurutnya, kertas yang digunakan untuk makanan seperti gorengan sebaiknya kertas minyak. Jika tidak ada, kertas yang polosan tanpa tinta. Alasannya, tinta di kerta itu mengandung logam berat. Dan jika terkena ke makanan dan dikonsumsi bisa memicu gangguan kesehatan.
"Logam berat itu terakumulasi mengikuti metabolisme kalsium, sehingga merugikan tulang dan gigi. Selain ke tulang, bisa ke otak yang membuat penurunan daya ingat, serta alzheimer," ujarnya.
(Mel/*)