Sukses

Belum Dikaruniai Anak? Bisa Jadi Kualitas Tidur Anda Buruk!

Bila seorang wanita yang sudah lama menikah, tapi tak kunjung dikaruniai momongan, bisa jadi semua itu disebabkan kualitas tidur yang buruk.

Bila seorang wanita yang sudah lama menikah, tapi tak kunjung dikaruniai momongan, bisa jadi semua itu disebabkan kualitas tidur yang buruk. Menurut sebuah penelitian, bila ingin cepat dikaruniai seorang anak, wanita wajib tidur malam selama tujuh sampai delapan jam setiap harinya.

Tidak hanya tidur selama itu, wanita juga harus tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Bila itu rutin dilakukan, rasakan secara signifikan efek dari yang Anda lakukan tersebut.

Peneliti percaya, kualitas tidur seorang wanita dapat memengaruhi kualitas kesuburannya. Peneliti menduga, kebiasaan tidur pada wanita sangat terkait dengan gaya hidupnya, termasuk diet, olahraga, dan kebiasaan minum yang semuanya sangat memengaruhi kualitas reproduksinya.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 656 orang wanita yang memiliki bayi tabung, peneliti menemukan wanita yang memiliki waktu tidur tujuh sampai delapan jam, 25 persen lebih mungkin untuk hamil dibandingkan wanita yang tidur selama sembilan jam atau lebih.

Meskipun peneliti menemukan wanita memiliki bayi tabung dalam penelitiannya, tapi ia percaya semua wanita yang berusaha untuk memiliki bayi, akan merasakan manfaat dari tidur selama tujuh sampai delapan jam tersebut.

Ini dapat dilakukan sejak tiga minggu sebelum Anda memutuskan untuk hamil.

Dalam sebuah pertemuan bertajuk American Society for Reproductive Medicine di Boston, Dr Daniel Park mengatakan, pada umumnya orang berpikir bahwa tidur hanya memiliki dampak yang baik pada kesuburannya. "Tapi pada penelitian yang saya lakukan, menunjukkan bahwa tidur dengan waktu yang berlebihan, lebih dari delapan jam, bisa menjadi sangat buruk," katanya.

Masih di kesempatan yang sama, Dr Hyan Shim, pemilik sekaligus dokter di klinik kesuburan di Hwasung, Korea Selatan, mengatakan, terlalu banyak tidur juga dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin yang diketahui merusak kesuburan.

"Dan wanita yang terlalu sedikit tidur cenderung memiliki kadar hormon stres tertentu, seperti kortisol, yang memiliki efek negatif yang sama pada kemampuan para wanita untuk mereproduksi," kata Hyan Swim, dikutip laman Daily Mail, Rabu (16/10/2013).

(Adt/Mel)