Sukses

Ternyata Anak pun Bisa Terserang Penyakit Peradangan Sendi

Penyakit sendi seperti Artritis Rematoid (AR) yang biasa diderita oleh orang yang berusia lanjut, ternyata juga dapat dialami oleh anak-anak

Penyakit sendi seperti Artritis Rematoid (AR) yang biasa diderita oleh orang yang berusia lanjut, ternyata juga dapat dialami oleh anak-anak. Namun, variasi AR antara anak dan orang tua sudah jelas berbeda. Untuk anak-anak, variasi AR itu dinamakan  Juvenille Artritis Reumatoid (JAR)

"Untuk variasi AR pada anak-anak, populasinya memang sangat jarang, bila dibandingkan dengan orang tua. Tapi, ada baiknya untuk lebih berhati-hati," kata dr. Andry Reza Rahmadi, SpPD, M. Kes, dari Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, ditulis Jumat (18/10/2013)

Hal ini dipaparkan Andry kepada sejumlah wartawan yang menemuinya, dalam acara Kenali Artritis Rematoid 'Pengobatan Tepat dan Terapi Musik Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien', the Cafe Energy, Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (17/10/2013)

Untuk pengobatan dan penanganannya sendiri, Dr Andry mengatakan, memang diperlukan adanya pertimbangan terhadap banyak faktor. Dokter tidak bisa sembarangan begitu saja, memberikan obat untuk penyakit peradangan sendi yang terjadi pada anak-anak.

"Biasanya kita lihat dulu penelitian untuk anak-anak. Tapi, sudah jelas adanya perbedaan dosis, dan perbedaan jenis-jenis obatnya," lanjut pria yang juga anggota Indonesian Rheumatology Associations (IRA)  ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, semua yang akan diberikan kepada anak-anak tergantung penelitian yang sudah dilakukan oleh para pakar medis yang ada di luar negeri sana. Bila memang hasilnya baik, maka obat itu dapat digunakan. Bila tidak, ya jelas obat itu tidak akan digunakan.

"Dilihat dulu penelitian-penelitian yang dilakukan di negara maju seperti Amerika dan Eropa. Selain itu, hasilnya juga harus dilihat dari jurnal-jurnal internasional yang sudah diterbitkan," terangnya.

Kalau hasilnya baik, maka obat yang diteliti itu yang akan diberikan kepada pasien anak penderita penyakit sendi.

(Adt/Igw)