Sukses

Mau Kemasan Pangan yang Aman? Pilih Gelas dan Keramik Saja!

Apakah semua kemasan pangan yang digunakan aman? Atau malah bisa memicu penyakit-penyakit mengerikan?

Hampir semua makanan atau jajanan kini tidak lepas dengan penggunaan kemasan yang menarik. Para produsen berlomba-lomba mengemas produk mereka secantik dan semenarik mungkin guna mencuri perhatian konsumen.

Tetapi apakah semua kemasan pangan yang digunakan aman? Atau malah bisa memicu penyakit-penyakit mengerikan. Untuk itu Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mengajak para ibu cerdas memilih kemasan pangan.

"Kini sudah banyak sekali produsen atau pedagang bergeser pada budaya modern dengan menggunakan kemasan pangan tidak lagi dengan bahan yang aman, mari para ibu cerdas dan teliti sebelum membeli," ujar Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Drs. Mustofa, Apt, Mkes, dan ditulis Jumat (18/10/2013).

Sebelum tahu bahaya kemasan pangan, mari ketahui terlebih dahulu apa yah kemasan pangan itu.

Menurut UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan dan PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan, kemasan pangan merupakan bahan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan baik yang bersentuhan langsung dengan pangan atau tidak.

Kemasan pangan memiliki fungsi sebagai wadah, memberi proteksi dan perpanjanga daya tahan pangan, mempermudah transpor dan sebagai media promosi dan informasi.

"Banyak ibu yang terkecoh dan tergiur dengan kemasan yang menarik tanpa memikirkan bahan yang digunakan itu bahaya atau tidak, fungsinya memang sebagai wadah tapi harus yang aman," ujarnya saat ditemui dalam acara BPOM Sahabat Ibu di Hotel Grand Alia, Jakarta.

Lalu kemasan pangan apa yang paling aman? Nah, menurut Drs. Mustofa, gelas (kaca) dan keramiklah yang paling aman.
"Banyak produsen atau pedagang menggunakan kantong kresek atau plastik itu perlu diawasi karena tidak aman, sebaiknya menggunakan gelas dan keramik," ujarnya.

Gelas dan keramik memiliki keunggulan tahan panas sehingga tidak ada zat yang terlepas dan mengontaminasi makanan, inert, barrier yag baik terhadap uap air, dan gas dan selama pemakaian bentukya tetap (kaku).

"Gelas dan keramik itu paling aman karena sifatnya." tegas Mustofa.

(Mia/Mel)