Siapa sangka kalau remaja berusia 20 tahunan juga berisiko mengalami keropos tulang alias osteoporosis. Bila dulu banyak kalangan yang beranggapan, penyakit pengeroposan tulang ini hanya terjadi pada orang berusia lanjut, ternyata kini sudah tidak berlaku lagi.
Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dalam sebuah kesempatan menjelaskan, risiko yang terjadi pada remaja bukan disebabkan oleh proses fisiologis, melainkan karena si remaja mungkin mengonsumsi obat-obatan jenis terentu, atau diet yang salah.
"Tubuh yang terlalu kurus atau gemuk, atau bahkan beratnya tidak ideal, juga akan berisiko osteoporosis. Kalau di usia yang relatif muda kepadatan tulang sudah menurun hingga -2,1, tandanya sudah terjadi osteopedi, yang artinya sudah mulai kekurangan kalsium," ujar Fiastuti, ditulis Sabtu (19/10/2013).
Meski begitu, para remaja tak perlu khawatir. Bila sejak remaja sudah menjaga kesehatan tulang dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan mengonsumsi vitamin D sesuai dengan yang dianjurkan, maka hal seperti itu tidak terjadi.
"Tapi untuk memastikan apakah memang sudah benar-benar sehat, dapat dilakukan pengecekkan tulang dengan bone scan," terangnya.
(Adt/Abd)
Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dalam sebuah kesempatan menjelaskan, risiko yang terjadi pada remaja bukan disebabkan oleh proses fisiologis, melainkan karena si remaja mungkin mengonsumsi obat-obatan jenis terentu, atau diet yang salah.
"Tubuh yang terlalu kurus atau gemuk, atau bahkan beratnya tidak ideal, juga akan berisiko osteoporosis. Kalau di usia yang relatif muda kepadatan tulang sudah menurun hingga -2,1, tandanya sudah terjadi osteopedi, yang artinya sudah mulai kekurangan kalsium," ujar Fiastuti, ditulis Sabtu (19/10/2013).
Meski begitu, para remaja tak perlu khawatir. Bila sejak remaja sudah menjaga kesehatan tulang dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan mengonsumsi vitamin D sesuai dengan yang dianjurkan, maka hal seperti itu tidak terjadi.
"Tapi untuk memastikan apakah memang sudah benar-benar sehat, dapat dilakukan pengecekkan tulang dengan bone scan," terangnya.
(Adt/Abd)