Sukses

1100 Anak Buat Senayan Pecah dengan Flashmob

Senayan dibuat pecah oleh 1100 anak Sekolah yang melakukan flashmob untuk mengajak masyarakat membiasakan mencuci tangan pakai sabun.

Senayan dibuat pecah oleh 1100 anak Sekolah yang melakukan flashmob untuk mengajak masyarakat membiasakan mencuci tangan pakai sabun. Ribuan anak kelas 4 sampai 5 tersebut berasal dari sekolah-sekolah dasar di Jakarta dan ada juga perwakilan dari beberapa provinsi di Indonesia.

Terbayang betapa serunya ribuan anak berkaos putih yang melakukan gerakan bersamaan di tengah lapangan Area Plasa Barat Senayan, Jakarta. Dengan irama musik yang menyenangkan, para murid tersebut semangat memeriahkan acara puncak Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HVTPS) Sedunia, Minggu (20/10/2013).

Keceriaan anak-anak terpancar dari muka mereka, tidak peduli betapa derajat panasnya Senayan dengan kompak 1100 anak ini mencontohkan gerakan langkah cuci tangan pakai sabun yang benar.

Gerakan tersebut terdiri dari gerakan menggosokan telapak tangan, punggung tangan dan sela jari, membersihkan bagian bawah kuku-kuku. Kemudian gerakan membilas tangan layaknya ada air mengalir dan yang terakhir gerakan seperti mengeringkan tangan menggunakan media handuk atau tisu.

Walaupun flashmob berjalan hanya beberapa menit namun itu mampu menyedot perhatian. Seperti tidak mau kalah, terlihat dibarisan atas panggung Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, perwakilan UNICEF, Angela Kearney juga ikut melakukan flashmob. Menkes dengan fasih mengikuti gerakan 1100 anak yang berada di lapangan.

Flashmob 1100 anak ini seakan mencuri perhatian mata orang-orang yang hadir saat itu, tanpa disadari tubuh mereka pun ikut bergerak mengikuti.

Flashmob pun berakhir dengan pelepasan ribuan balon dan beberapa burung Merpati. Menkes mengajak anak-anak agar dapat membantu menyosialisasikan cuci tangan pakai sabun di lingkungan keluarga, sekolah dan teman.

"Diajak anak-anak kelas 4-5 SD karena di usia ini lebih mudah mengajarkan mereka melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sehingga saat besar nanti perilaku ini terus berjalan. Dan anak-anak mudah mempengaruhi teman dan keluarga untuk melakukan kebiasaan ini," kata Menkes saat diwawancarai Liputan6.com di sela-sela acara. (Mia/Igw)