Salah seorang pelari di Jakarta Marathon 2013, Rektor Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan, Ignatius Sumarya, SJ, meninggal dunia sebelum mencapai garis finish. Panitia pelaksana Jakarta Marathon mengakui memang sebelum pertandingan tak ada pemeriksaan kesehatan peserta.
Salah seorang panitia pelaksana Arif Ramadonib mengatakan, dalam persyaratan pendaftaran sudah diminta lampiran surat keterangan sehat yang harus diperoleh oleh masing-masing peserta.
"Di (syarat) pendaftaran kami sudah ada itu. Dan memang kami tidak menyediakan pos pemeriksaan kesehatan sebelum lari," kata Arif Ramadonib seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/10/2013).
Seperti diketahui, Romo Sumarya tiba-tiba jatuh pingsan di Thamrin. Ia berpartisipasi dalam lomba lari marathon 5 KM untuk menggalang dana bagi pendidikan para calon pastor di lembaga pendidikan tersebut. Romo Sumarya diduga terkena serangan jantung saat sedang berlari di acara kompetisi lari internasional tersebut.
Jenazah saat ini masih berada di rumah duka St. Carolus Salemba untuk selanjutnya disemayamkan di Kapel Kolese Kanisius Menteng, Jakarta Pusat. Senin (28/10) sore, jenazah akan diberangkatkan menuju Girisonta, Semarang untuk dimakamkan di makam para pastur Jesuit pada Selasa (29/10).
Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto, SpKO, mengingatkan sebelum dan sesudah berolahraga jangan lupa memeriksa denyut jantung. Selain itu lakukan pemanasan dan pendinginan dengan benar. Jika saat pemanasan seseorang sudah merasa pusing, waspadalah!
Menurutnya, meski denyut jantung bagus saat berolahraga, seseorang tetap harus melakukan pemanasan. Tapi jika baru saja pemanasan seseorang sudah mengalami pusing yang tidak biasa, mengalami vertigo, maka sebaiknya orang itu berhenti.
"Jantung itu central. Jantung sangat penting untuk menentukan hidup mati seseorang. Wajar saja, denyut jantung jadi ukuran sehat," jelas dr Michael.
(Mel)
Salah seorang panitia pelaksana Arif Ramadonib mengatakan, dalam persyaratan pendaftaran sudah diminta lampiran surat keterangan sehat yang harus diperoleh oleh masing-masing peserta.
"Di (syarat) pendaftaran kami sudah ada itu. Dan memang kami tidak menyediakan pos pemeriksaan kesehatan sebelum lari," kata Arif Ramadonib seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/10/2013).
Seperti diketahui, Romo Sumarya tiba-tiba jatuh pingsan di Thamrin. Ia berpartisipasi dalam lomba lari marathon 5 KM untuk menggalang dana bagi pendidikan para calon pastor di lembaga pendidikan tersebut. Romo Sumarya diduga terkena serangan jantung saat sedang berlari di acara kompetisi lari internasional tersebut.
Jenazah saat ini masih berada di rumah duka St. Carolus Salemba untuk selanjutnya disemayamkan di Kapel Kolese Kanisius Menteng, Jakarta Pusat. Senin (28/10) sore, jenazah akan diberangkatkan menuju Girisonta, Semarang untuk dimakamkan di makam para pastur Jesuit pada Selasa (29/10).
Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto, SpKO, mengingatkan sebelum dan sesudah berolahraga jangan lupa memeriksa denyut jantung. Selain itu lakukan pemanasan dan pendinginan dengan benar. Jika saat pemanasan seseorang sudah merasa pusing, waspadalah!
Menurutnya, meski denyut jantung bagus saat berolahraga, seseorang tetap harus melakukan pemanasan. Tapi jika baru saja pemanasan seseorang sudah mengalami pusing yang tidak biasa, mengalami vertigo, maka sebaiknya orang itu berhenti.
"Jantung itu central. Jantung sangat penting untuk menentukan hidup mati seseorang. Wajar saja, denyut jantung jadi ukuran sehat," jelas dr Michael.
(Mel)