Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS terutama pada populasi usia 15-24 tahun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Indonesia AIDS Coalition (IAC) akan meluncurkan website berisikan informasi lengkap mengenai HIV AIDS dengan nama 'AIDS Digital'.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan Republik Indonesia, dr. Lily S Sulistyowati, MM mengatakan, `AIDS Digital` ini ada karena masih minim pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang HIV/AIDS di kalangan remaja.
"Sesuai hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, secara nasional baru 11,4 persen penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan benar tentang penyakit satu ini," terang Lily S Sulistyowati dalam acara 'Launching AIDS Digital dan Tampilan Baru Website Kementerian Kesehatan', di Ruang Maharmarjono, Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Senin (28/10/2013)
Perwakilan dari Indonesia AIDS Coalition (IAC) sekaligus si pembuat website, Aditya Wardhana, mengatakan, di dalam AIDS Digital ini akan berisi banyak informasi. Mulai dari jadwal pelayanan kesehatan, lokasi pelayanan kesehatan, juga jadwal pelayanan secara langsung sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
"Selain itu juga dapat mengurangi hambatan budaya seperti rasa malu dengan adanya stigma masyarakat terhadap ODHA (orang dengan HIV AIDS)," kata Aditya.
(Adt/Mel/*)
Kepala Pusat Promosi Kesehatan Republik Indonesia, dr. Lily S Sulistyowati, MM mengatakan, `AIDS Digital` ini ada karena masih minim pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang HIV/AIDS di kalangan remaja.
"Sesuai hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, secara nasional baru 11,4 persen penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan benar tentang penyakit satu ini," terang Lily S Sulistyowati dalam acara 'Launching AIDS Digital dan Tampilan Baru Website Kementerian Kesehatan', di Ruang Maharmarjono, Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Senin (28/10/2013)
Perwakilan dari Indonesia AIDS Coalition (IAC) sekaligus si pembuat website, Aditya Wardhana, mengatakan, di dalam AIDS Digital ini akan berisi banyak informasi. Mulai dari jadwal pelayanan kesehatan, lokasi pelayanan kesehatan, juga jadwal pelayanan secara langsung sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
"Selain itu juga dapat mengurangi hambatan budaya seperti rasa malu dengan adanya stigma masyarakat terhadap ODHA (orang dengan HIV AIDS)," kata Aditya.
(Adt/Mel/*)