Sukses

Benarkah Diet OCD dan Puasa Berselang Bikin Gangguan Psikologis?

Benarkah OCD dan puasa berselang bikin gangguan psikologis? Hingga kini memang masih kasuistik sifatnya. Belum bisa digeneralisasi.

Diet puasa berselang seperti Intermittent Fasting (IF) dan Obsessive Corbuzier's Diet (OCD) memang ampuh menurunkan berat badan dengan sangat cepat. Tapi ternyata, diet seperti ini dapat menimbulkan gangguan psikologis bagi yang menjalaninya.

Seperti diutarakan Dito Bastian (25 tahun) yang mengaku sering merasa ketakutan ketika tengah melakukan diet OCD ini.

Kepada liputan6.com dia menceritakan sewaktu melakukan diet ini dengan jendela makan (menahan puasa) selama 8 jam, rasa takut kerap menghantuinya, terutama bila ia telat makan beberapa menit sebelum jendela makan itu berakhir.

"Misalnya saja saya mengambil pola yang delapan jam. Makan dari jam 12 siang sampai jam delapan malam. Nah, sewaktu saya makan di jam 7 lewat 45 menit pesanan saya belum datang juga, saya kerap ketakutan bila sampai melebihi waktu yang sudah ditentukan. Akibatnya, saya suka makan ngebut," jelas Dito saat berbincang dengan, Senin (28/10/2013)

Dilanjutkan Dito, memang OCD yang ia lakukan sangat terlihat sekali hasilnya. Buktinya, sewaktu menimbang untuk OCD di hari pertama, berat badannya ada di angka 97 kilogram. Selama 1,5  bulan setelah melakukan diet itu, berat badannya sudah di angka 87 kilogram, yang artinya beratnya sudah turun sebanyak 10 kilogram.

"Seperti yang saya alami, OCD ini ampuh untuk menurunkan berat badan. Asalkan, olahraganya juga dijalani. Tapi ya itu tadi, kalau saya lebih merasa ketakutan saja bila telat dan melebihi waktu dari jendela makan yang ditentukan," jelasnya.

Untuk diet Intermitten Fasting (IF) sendiri, salah seorang praktisi fitnes mengatakan bahwa temannya pernah mengalami kecemasan yang cukup tinggi ketika menjalani diet IF ini.

"Dia jadi panic attack, dan merembet ke asam lambung naik, sakit maag, jadi GERD. Ke dokter yang diobati cuma masalah GERD-nya saja. Malah, temanku berpikir dia kena sakit jantung, padahal masih muda. Sampai-sampai dia belajar tai chi segala," kata praktisi fitnes yang enggan disebut namanya ini, saat berbincang dengan Health Liputan6.com, Senin (28/10/2013)

Sang praktisi fitnes ini juga pernah mengalami hal yang sama di tahun 2008. Saat itu, ia sampai berobat ke internis, endoskopi 2 kali, dan ke Singapura semua hasilnya baik-baik saja.

"Pernah dibilang GERD ringan. Tapi, saya panic attack parah sampai enggak pernah keluar rumah, takut kambuh soalnya," jelasnya.

"Sampai akhirnya saya ke Psikiater, menditasi, hipnosis, dan semua saya jalanin," tambahnya.

Nahasnya, ternyata ia dan temannya itu sempat diberikan obat penenang Xanac, yang mana obat itu yang membunuh Michael Jackson dan pemain film joker.

"Saya akhirnya sembuh dari semuanya itu dalam kurun waktu 8 sampai 9 bulan, dan ketika teman saya cerita kemarin kondisinya, saya baru ingat bahwa my situastion di tahun 2008 itu juga ketika saya sedang melakukan IF," pungkasnya.

Benarkah OCD dan puasa berselang bikin gangguan psikologis? Hingga kini memang masih kasuistik sifatnya. Belum bisa digeneralisasi. Karena faktanya banyak pelaku OCD dan puasa berselang yang baik-baik saja tanpa gangguan psikologis.

(Adt/Igw/*)