Wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis ketimbang pria. Dari Data Pusat Litbang Gizi Departemen Kesehatan tahun 2005 menyebutkan 2 dari 5 orang berisiko terkena osteoporosis.
Untuk usia 50 tahun, wanita yang lebih berisiko mengalami penyakit tulang. Satu dari tiga wanita adalah penderita osteoporisis, sedangkan pria hanya satu dari lima orang yang menderita ini.
Menurut Siti Annisa Nuhonni dari Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita lebih berisiko osteoporosis yaitu:
Siti mengatakan osteoporosis hampir tidak menimbulkan gejala yang jelas kecuali bila tulang retak dan patah dan penderita akan merasa nyeri."Osteoporosis merupakan silent diseases biasanya lokasi patah tulang terjadi pada tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan, namun hal ini dapat dicegah dan diobati," ujarnya.
(Mia/Mel/*)
Untuk usia 50 tahun, wanita yang lebih berisiko mengalami penyakit tulang. Satu dari tiga wanita adalah penderita osteoporisis, sedangkan pria hanya satu dari lima orang yang menderita ini.
Menurut Siti Annisa Nuhonni dari Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita lebih berisiko osteoporosis yaitu:
- Pria mempunyai masa tulang 30 persen lebih padat dibandingkan wanita
- Ketika Hamil dan menyusui, massa tulang wanita berkurang untuk persediaan bahan tulang janin dan bayi
- Wanita juga mengalami hilangnya masa tulang lebih cepat pada awal menopause
Siti mengatakan osteoporosis hampir tidak menimbulkan gejala yang jelas kecuali bila tulang retak dan patah dan penderita akan merasa nyeri."Osteoporosis merupakan silent diseases biasanya lokasi patah tulang terjadi pada tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan, namun hal ini dapat dicegah dan diobati," ujarnya.
(Mia/Mel/*)