Sukses

Diabetes Jadi Primadona di ASEAN, Bakal Dibicarakan di AFES

Jumlah penderita diabetes tertinggi tidak hanya terjadi di Indonesia saja, di ASEAN penyakit ini menjadi primadona.

Karena prevalensi penyakit endokrin di kawasan ASEAN yang tinggi adalah diabetes, penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini akan banyak dibicarakan dalam Kongres ke-17 AFES 2013 di Indonesia.

Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Dr. dr. Imam Subekti, SpPD-KEMD mengatakan, angka penyandang diabetes tertinggi tidak hanya terjadi di Indonesia saja, di rata-rata kawasan ASEAN penyakit satu ini masih menjadi primadona.

"Topik diabetes memang porsinya agak banyak, 30 sampai 40 persen. Setelah itu baru tiroid sebesar 15 sampai 20 persen, dan Lipid sebesar 20 persen. Selain itu, topik-topik endokrin lainnya sekitar 2-3 persen," kata Dr. Imam Subekti  dalam acara `Kaki Diabetik, Haruskah Selalu Diamputasi`, Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Imam menyebutkan, Kongres AFES ini akan diselenggarakan pada 13-16 November 2013 di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta Selatan. Tema yang diangkat 'Toward Brighter Future of Endocrinology-Metabolic Care in ASEAN Region: From Bench to Clinical Praktice'.

"Tema tersebut menekankan pada harapan yang lebih baik dalam pengetahuan dan pengalaman di bidang endokrinologi dengan meningkatkan kerjasama dari para ahli endokrinologi di seluruh wilayah ASEAN, dengan berbagi riset dari masing-masing negara," jelasnya.

Dalam Kongres itu juga, direncanakan ada 117 moderator dari negara ASEAN dan negara luar seperti USA, Belgia, Prancis, Hong Kong, Korea Selatan, dan Australia.

(Adt/Mel/*)
Live dan Produksi VOD