Diabetes merupakan penyakit yang jumlah penyandangnya masih sangat besar di Indonesia. Meskipun angkanya cukup mencengangkan, baru sedikit orang yang tahu bahwa ia mengidap penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini.
"Prevalensi di Indonesia sekitar 5,7 persen. Tapi, baru 1,5 persen penyandang yang mengetahui kalau dia terkena diabetes. Itu bahaya," kata Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Dr. dr. Imam Subekti, SpPD-KEMD dalam acara `Kaki Diabetik, Haruskah Selalu Diamputasi`, Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (30/10/2013)
Menurut Dr. Imam Subekti, fakta seperti ini cukup membahayakan. Mengapa? Karena kalau sampai seseorang tidak mengetahui dia menyandang diabetes, akan terjadi komplikasi yang sangat berbahaya.
"Diabetes ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Tapi, penyakit ini dapat dikontrol dengan sebaik-baiknya. Usahakan jangan sampai terjadi komplikasi. Tapi, bila sudah terlanjur, cegah jangan sampai mengalami kecacatan," jelasnya.
Data Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007 menyebutkan bahwa prevalensi Diabetes di Indonesia sekitar 5,7 persen. Diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, bila pola pengelolaan diabetes masih seperti ini, pada tahun 2030 akan terdapat 21,3 juta orang dengan diabetes di Indonesia.
"Di tahun 2009 Indonesia berada di posisi 9 dengan jumlah 7 juta orang. Bila WHO prediksi 2030 sekitar 21,3 juta orang bisa jadi itu lebih cepat. Sebab di tahun 2012, Indonesia sudah berada di posisi 7," pungkasnya.
(Adt/Mel/*)
"Prevalensi di Indonesia sekitar 5,7 persen. Tapi, baru 1,5 persen penyandang yang mengetahui kalau dia terkena diabetes. Itu bahaya," kata Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Dr. dr. Imam Subekti, SpPD-KEMD dalam acara `Kaki Diabetik, Haruskah Selalu Diamputasi`, Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (30/10/2013)
Menurut Dr. Imam Subekti, fakta seperti ini cukup membahayakan. Mengapa? Karena kalau sampai seseorang tidak mengetahui dia menyandang diabetes, akan terjadi komplikasi yang sangat berbahaya.
"Diabetes ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Tapi, penyakit ini dapat dikontrol dengan sebaik-baiknya. Usahakan jangan sampai terjadi komplikasi. Tapi, bila sudah terlanjur, cegah jangan sampai mengalami kecacatan," jelasnya.
Data Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007 menyebutkan bahwa prevalensi Diabetes di Indonesia sekitar 5,7 persen. Diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, bila pola pengelolaan diabetes masih seperti ini, pada tahun 2030 akan terdapat 21,3 juta orang dengan diabetes di Indonesia.
"Di tahun 2009 Indonesia berada di posisi 9 dengan jumlah 7 juta orang. Bila WHO prediksi 2030 sekitar 21,3 juta orang bisa jadi itu lebih cepat. Sebab di tahun 2012, Indonesia sudah berada di posisi 7," pungkasnya.
(Adt/Mel/*)