Penyandang diabetes yang tidak mampu mencegah dari komplikasi akan berisiko mengalami kaki diabetik. Inilah yang paling ditakut penyandang diabetes.
Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departement Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Em Yunir, SpPD-KEMD mengatakan, kaki diabetik merupakan komplikasi diabetes yang paling ditakuti penyandang diabetes karena tingginya risiko terjadinya amputasi dan juga dapat mengancam jiwa. Bahkan penyandang diabetes berisiko kembali mengalami luka lain sehingga harus diamputasi kembali.
"Kelainan kaki diabetik terjadi akibat gula darah tidak terkontrol dalam jangka panjang. Jika keadaan seperti ini berlangsung lama, maka akan terjadi kerusakan syaraf (neuropati diabetik) dan gangguan pembuluh darah," jelas dr. Em Yunir dalam acara 'Kaki Diabetik, Haruskah Selalu Diamputasi?', di Hotel Mandarin Oriental, Jakata, Rabu (30/10/2013)
Lebih lanjut ia mengatakan, 15 sampai 25 persen penyandang diabetes akan mengalami masalah pada kaki. Risiko amputasinya pun 10 sampai 15 kali lebih besar. Sedangkan angka harapan hidup 3 tahun setelah amputasi, hanya 72 persen.
(Adt/Mel)
Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departement Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Em Yunir, SpPD-KEMD mengatakan, kaki diabetik merupakan komplikasi diabetes yang paling ditakuti penyandang diabetes karena tingginya risiko terjadinya amputasi dan juga dapat mengancam jiwa. Bahkan penyandang diabetes berisiko kembali mengalami luka lain sehingga harus diamputasi kembali.
"Kelainan kaki diabetik terjadi akibat gula darah tidak terkontrol dalam jangka panjang. Jika keadaan seperti ini berlangsung lama, maka akan terjadi kerusakan syaraf (neuropati diabetik) dan gangguan pembuluh darah," jelas dr. Em Yunir dalam acara 'Kaki Diabetik, Haruskah Selalu Diamputasi?', di Hotel Mandarin Oriental, Jakata, Rabu (30/10/2013)
Lebih lanjut ia mengatakan, 15 sampai 25 persen penyandang diabetes akan mengalami masalah pada kaki. Risiko amputasinya pun 10 sampai 15 kali lebih besar. Sedangkan angka harapan hidup 3 tahun setelah amputasi, hanya 72 persen.
(Adt/Mel)