Sukses

Jangan Salahkan Bumbunya Bila Anak Ketagihan Mi Instan

Para orangtua enggan memberikan mi instan ke anak-anaknya karena bumbunya bikin ketagihan. Namun, bumbu itu jangan dijadikan alasan.

Ada orangtua yang enggan memberikan mi instan untuk dikonsumsi anak-anaknya, karena alasan bumbu yang ada akan membuat si anak menjadi ketagihan. Padahal, bukan bumbulah yang patut disalahkan, tapi kebiasaan orangtua yang mungkin terlalu sering memberikan itu ke anak-anaknya.

Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, mengatakan, pada saat anak menginjak usia 2 tahun, perkenalkanlah mi instan itu secara perlahan-lahan. Jangan lupa, tambahkan sayuran dan protein ke dalam mi instan yang tersaji itu.

"Setelah anak berusia dua tahun, boleh bila orangtua ingin memberikan mi instan ke anak-anaknya. Tapi, itu hanya sebatas memperkenalkan. Setelah MPASI, anak juga harus dibiasakan mengonsumsi makanan yang beragam," kata Prof Hardiansyah dalam acara `Indofood Jelajahi Citarasa Kuliner Asia Melalui Indomie Taste of Asia`, di Kana Restolounge Landmark Building, Jakarta, Rabu (13/11/2013)

Lebih lanjut Prof. Hardiansyah menjelaskan, memberikan makanan beragam itu penting karena Menkes sendiri memberikan pesan kepada masyarakatnya untuk makan aneka ragam makanan setiap hari.

Itu penting dilakukan, supaya anak tahu beraneka ragam rasa, dan agar si anak tidak menjadi ketagihan untuk terus menerus mengonsumsi mi instan.

"Bila sampai ia berusia 5 tahun masih ketagihan, itu berarti orangtuanya kebanyakan atau terlalu sering memberikan mi instan ke anak-anaknya," kata Prof Hardiansyah menambahkan.

Dengan kata lain, bila orangtua mampu mengontrol dalam memberikan mi instan ke anak-anaknya, risiko si anak untuk ketagihan tidak akan terjadi.

(Adt/Mel)

Video Terkini