Beragam cara orang menikmati teh bisa kita temui di berbagai budaya, baik itu Jepang, Korea, China atau di negeri kita sendiri, Indonesia. Di Solo (Surakarta), Jawa Tengah, misalnya ada tradisi minum teh oplosan. Teh oplosan ini merupakan campuran dari beberapa teh.
Pendiri Komunitas Pecinta Teh, Ratna Soemantri menyampaikan, kebudayaan ini sudah lama ada di Solo. Bahkan sekarang nge-blend, istilah oplos teh di Solo ini seperti menjadi tantangan masyarakat Solo untuk mendapatkan aroma dan rasa khas teh.
"Kebudayaan ngoplos teh di Solo memang dominan menggunakan teh melati tapi mereka biasanya menggunakan beberapa merek. Uniknya, semua orang memiliki selera berbeda sehingga tidak jarang warna dan rasa juga terus mereka kembangkan hingga menemukan rasa yang pas," kata Ratna, seperti ditulis Kamis (14/11/2013).
Umumnya, teh oplos ini menggunakan tiga macam teh berbeda, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan banyak jenis teh. Yang menarik, menurut Ratna, di Solo setiap warung punya racikan sendiri.
"Mencampur teh yang memiliki karakter memang menyenangkan. Ini dilakukan sampai orang tersebut menemukan satu warna, aroma dan rasa sepetnya. Meskipun dominan menggunakan teh melati, tapi mereka juga sering mencampur english breakfast tea," katanya.
(Fit/Mel/*)
Pendiri Komunitas Pecinta Teh, Ratna Soemantri menyampaikan, kebudayaan ini sudah lama ada di Solo. Bahkan sekarang nge-blend, istilah oplos teh di Solo ini seperti menjadi tantangan masyarakat Solo untuk mendapatkan aroma dan rasa khas teh.
"Kebudayaan ngoplos teh di Solo memang dominan menggunakan teh melati tapi mereka biasanya menggunakan beberapa merek. Uniknya, semua orang memiliki selera berbeda sehingga tidak jarang warna dan rasa juga terus mereka kembangkan hingga menemukan rasa yang pas," kata Ratna, seperti ditulis Kamis (14/11/2013).
Umumnya, teh oplos ini menggunakan tiga macam teh berbeda, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan banyak jenis teh. Yang menarik, menurut Ratna, di Solo setiap warung punya racikan sendiri.
"Mencampur teh yang memiliki karakter memang menyenangkan. Ini dilakukan sampai orang tersebut menemukan satu warna, aroma dan rasa sepetnya. Meskipun dominan menggunakan teh melati, tapi mereka juga sering mencampur english breakfast tea," katanya.
(Fit/Mel/*)