Robot ini berbentuk bokong pria dan tersambung ke layar video yang menampilkan pria virtual bernama Patrick yang sedang membungkuk di meja. Namun, robot bokong yang dimaksud untuk membantu dokter dalam pemeriksaan.
Menurut Penciptanya, Dr Benjamin Lok, perangkat plastik itu dirancang untuk melatih dokter pemula bagaimana memberikan pemeriksaan prostat. "Menurut pengalaman, siswa berbicara dengan orang virtual dan bisa mempraktikkan keterampilan komunikasinya," kata Lok seperti dikutip HuffingtonPost, Senin (18/11/2013).
Perangkat bokong itu memiliki kekuatan sensor yang bisa mengukur di mana siswa perlu memeriksa dan tekanan yang diperlukan. Hal ini memungkinkan sistem untuk membuat pasien virtual berkomunikasi dan melakukan pemeriksaan fisik. Perangkat itu bahkan bisa mengukur kontak mata antara mahasiswa kedokteran dan pasien virtual.
`Patrick` memiliki kekuatan sensor yang mengingatkan siswa ketika dia menyodok dengan dorongan yang keras. Ini bisa untuk ketelitian pemeriksaan.
Patrick sudah digunakan di Drexel University di Philadelphia dan di University of Florida. Dan Lok berharap bisa menambah manusia virtual yang jenis sentuhannya berbeda.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya teknologi virtual digunakan sampai ke bawah pantat. Pada tahun 2012 , seniman Jepang Nobuhiro Takahashi menciptakan SHIRI, robot pantat yang bisa bereaksi terhadap sentuhan pengguna, belaian, atau tamparan dan dapat berkedut atau tegang sendiri.
(Mel/Igw)
Menurut Penciptanya, Dr Benjamin Lok, perangkat plastik itu dirancang untuk melatih dokter pemula bagaimana memberikan pemeriksaan prostat. "Menurut pengalaman, siswa berbicara dengan orang virtual dan bisa mempraktikkan keterampilan komunikasinya," kata Lok seperti dikutip HuffingtonPost, Senin (18/11/2013).
Perangkat bokong itu memiliki kekuatan sensor yang bisa mengukur di mana siswa perlu memeriksa dan tekanan yang diperlukan. Hal ini memungkinkan sistem untuk membuat pasien virtual berkomunikasi dan melakukan pemeriksaan fisik. Perangkat itu bahkan bisa mengukur kontak mata antara mahasiswa kedokteran dan pasien virtual.
`Patrick` memiliki kekuatan sensor yang mengingatkan siswa ketika dia menyodok dengan dorongan yang keras. Ini bisa untuk ketelitian pemeriksaan.
Patrick sudah digunakan di Drexel University di Philadelphia dan di University of Florida. Dan Lok berharap bisa menambah manusia virtual yang jenis sentuhannya berbeda.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya teknologi virtual digunakan sampai ke bawah pantat. Pada tahun 2012 , seniman Jepang Nobuhiro Takahashi menciptakan SHIRI, robot pantat yang bisa bereaksi terhadap sentuhan pengguna, belaian, atau tamparan dan dapat berkedut atau tegang sendiri.
(Mel/Igw)