Sukses

Ada 5 Jenis Bosan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian di dua benua membagi rasa bosan itu menjadi lima macam. Anda termasuk di mana?

Pernahkah Anda diam-diam melihat jam dinding sampai waktu pulang? Atau terjebak mengobrol dengan orang yang salah di sebuah pesta dan memohon ada orang yang mengajak Anda pergi? Ini semua bisa karena kebosanan. Tapi tak semua kebosanan itu sama.

Penelitian di dua benua membagi rasa bosan itu menjadi lima macam. Peneliti Dr Thomas Goetz mengatakan, jenis kebosanan itu dibedakan dari tingkat gairah mental (dari tenang hingga gelisah) dan bagaimana Anda merasa tingkatan kebosanan Anda (positif atau negatif).

Penemuan kebosanan ini didasarkan data dari 63 mahasiswa dan 80 siswa SMA di Jerman. Penelitian ini dipimpin para peneliti University of Konstanz dan Thurgau University of Teacher Education. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Motivation and Emotion.

Inilah lima kebosanan yang sering Anda rasakan seperti dikutip HuffingtonPost, Minggu (24/11/2013):

1. Bosan masa bodoh

Orang yang mengalami kebosanan jenis ini merasa ingin menyendiri, masa bodoh, dan santai.

2. Bosan kalibrasi

Orang dengan tipe ini merasa bimbang dan sangat reseptif dengan perubahan atau gangguan.

3. Bosan mencari

Orang yang mengalami kebosanan ini resah dan aktif mencari sesuatu untuk mengalihkan perhatian Anda.

4. Bosan reaktan

Orang yang mengalami kebosanan ini termotivasi meninggalkan situasi yang mereka hadapi.

5. Kebosanan apatis

Ini jenis kebosanan yang paling baru ditemukan. Ini jenis kebosanan yang tak menyenangkan yang menyerupai ketidakberdayaan atau depresi. Ini terkait dengan rendahnya tingkat gairah dan tingkat keengganan.

Ada sisi baik dan buruk untuk kebosanan menurut penelitian terdahulu . One International Journal of Epidemiologi menunjukkan adanya hubungan antara rasa bosan dan kemungkinan meninggal lebih awal karena masalah jantung.

Di sisi lain , sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan British Psychological Society Division of Occupational Psychology menemukan, kebosanan d tempat kerja bisa memfasilitasi kreativitas, mungkin karena membutuhkan waktu tambahan untuk melamun.

(Mel/*)
Video Terkini