Sukses

Jangan Cemas, Wanita Endometriosis Masih Bisa Hamil Kok!

Wanita yang mengalami endometriosis masih dapat memiliki anak dengan bantuan terapi hormon atau dengan program inseminasi dan bayi tabung.

Para wanita penderita endometriosis masih bisa memiliki keturunan. Karena itu jangan khawatir. Menurut Vice President BumiMedika Healthcare System dan CEO Morula IVF Indonesia, dr. Ivan Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG masih ada peluang melahirkan anak untuk wanita dengan endometriosis.

"Dengan upaya yang cukup maksimal masih ada peluang memiliki keturunan. Anak itu kan titipan Tuhan kalau memang Tuhan menghendaki penyakit atau kondisi apa pun bukan jadi penghalang," kata dr. Ivan saat diwawancarai Liputan6.com, ditulis Jumat (22/11/2013).

Menurut dr. Ivan, kondisi ini memang memengaruhi kesuburan wanita. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi wanita untuk bisa hamil. Karena menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang kemudian meraih gelar spesialiasi MRANZCOG dan FRANZCOG pada tahun 2001 di Australia, saat ini angka keberhasilan program bayi tabung pada wanita muda dengan kondisi endometriosis cukup baik, berkisar sekitar 42-51 persen.

"Konsultasikan dengan dokter kandungan dan lakukan pemeriksaan atau skrining. Jika endometriosis terjadi akibat gangguan hormonal, bisa disembuhkan menggunakan obat-obatan pengatur produksi hormon. Jika endometrisosis dalam bentuk kista, dapat dilakukan dengan operasi laparoskopi diikuti terapi hormonal," katanya menjelaskan.

Inseminasi dan program bayi tabung menurut dr. Ivan menjadi solusi terakhir yang direkomendasikan. "Ketika terapi hormon tidak berhasil mengatasi, maka kami merekomendasikan program inseminasi dan bayi tabung," kata pria kelahiran Jakarta, 9 Mei 1972 ini.

Menjaga pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat sangat dianjurkan bagi penderita endometriosis. "Hindari rokok, makanan cepat saji, lebih peduli pada kesehatan reproduksi dan meningkatkan kualitas hidup dengan menerapkan gaya hidup sehat," ujar dr. Ivan.

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim mengalami peluruhan (perdarahan) di luar selama periode menstruasi yang mengakibatkan kista ovarium terbentuk, tuba falopi tersumbat, atau terjadi perlekatan dalam rongga perut.

(Mia/Abd)