Keguguran saat menjalani program bayi tabung tidak dipungkiri dokter Ivan Sini. Bisa saja semua ini terjadi, seperti yang dialami Menus Soedibyo. Wanita kelahiran 5 Sepetember 1965 ini mengalami tujuh kali keguguran saat menjalani program bayi tabung di luar negeri.
"Saya telah menjalani dua kali inseminasi dan lima kali program bayi tabung di Singapura tetapi semua hasilnya nihil. Saya terus mengalami keguguran saat usia kandungan mencapai tiga bulan, kini Alhamdulillah di Indonesia program bayi tabung saya berhasil" tutur Menus.
Menurut Menus, dokter menyebutkan ini terjadi karena embrio tidak merekat kuat pada rahim. "Saat itu kata dokter di sana (Australia) ada masalah di hormonal. Ibaratnya embrio itu tidak bisa merekat kuat pada rahim jadi selalu mengalami keguguran, luruh (pendarahan) pun terjadi," kata Menus.
Menanggapi hal tersebut Ivan mengatakan, keguguran mungkin tetap terjadi karena embrio tidak dapat menempel pada dinding rahim, namun risiko tersebut masih bisa diatasi.
"Bila kasusnya terkait hormonal, penyembuhannya dengan terapi hormonal. Kalau ada masalah seperti kista atau endometriosis bisa dilakukan operasi laparoskopi diikuti terapi hormonal.Keberhasilan program bayi tabung juga didukung teknologi canggih dan pengalaman tim dokter," katanya.
(Mia/Abd)
"Saya telah menjalani dua kali inseminasi dan lima kali program bayi tabung di Singapura tetapi semua hasilnya nihil. Saya terus mengalami keguguran saat usia kandungan mencapai tiga bulan, kini Alhamdulillah di Indonesia program bayi tabung saya berhasil" tutur Menus.
Menurut Menus, dokter menyebutkan ini terjadi karena embrio tidak merekat kuat pada rahim. "Saat itu kata dokter di sana (Australia) ada masalah di hormonal. Ibaratnya embrio itu tidak bisa merekat kuat pada rahim jadi selalu mengalami keguguran, luruh (pendarahan) pun terjadi," kata Menus.
Menanggapi hal tersebut Ivan mengatakan, keguguran mungkin tetap terjadi karena embrio tidak dapat menempel pada dinding rahim, namun risiko tersebut masih bisa diatasi.
"Bila kasusnya terkait hormonal, penyembuhannya dengan terapi hormonal. Kalau ada masalah seperti kista atau endometriosis bisa dilakukan operasi laparoskopi diikuti terapi hormonal.Keberhasilan program bayi tabung juga didukung teknologi canggih dan pengalaman tim dokter," katanya.
(Mia/Abd)