Sukses

Sinar Matahari Bikin Keriput? SPF Saja Tak Cukup

Banyak bagian dari sinar matahari seperti pancaran sinar UVB dan UVA yang dapat mengganggu kesehatan dan kecantikan jaringan kulit

Meskipun sinar matahari mengandung vitamin, namun terdapat banyak bagian dari sinar matahari seperti pancaran sinar UVB dan UVA yang dapat mengganggu kesehatan dan kecantikan jaringan kulit yang terpapar.

Apalagi seperti disampaikan dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. Amaranila Lalita Drijono, SpKK, kulit wajah perempuan Indonesia itu lebih rentan terhadap paparan sinar matahari, sehingga kulit wajahnya lebih cepat kusam, kering dan lebih cepat gelap.

"Langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan wajah adalah dengan rutin membersihkan wajah, makan makanan yang bergizi dan cukup minum air putih, juga menghindari paparan sinar matahari langsung dan menggunakan krim perlindungan yang sesuai. Tapi ternyata SPF aja tidak cukup," kata Nila, dalam acara Melanox beberapa waktu lalu dan ditulis Sabtu (23/11/2013).

Menurut Nila, untuk mengetahui krim perlindungan yang sesuai, kenali terlebih dahulu aktivitas yang Anda lakukan setiap hari.

"Kalau nggak kena matahari, kerja di kantor, atau sering di ruang tertutup dan AC, boleh gunakan krim dengan kandungan SPF 30 dan PA++ tapi kalau mau ke pantai, usahakan kandungan SPF dan PA lebih tinggi," jelas Nila.

Tapi bila Anda tipe orang mudah berkeringat dan bekerja di luar, Anda boleh mengulang aplikasinya tapi jangan terlalu tebal karena dapat menutup pori dan membuat Anda mudah berkeringat kembali.

Sementara itu, Marketing Director PT. Surya Dermato Medica Laboratories, Dr. Farida Soewanto mengatakan kandungan SPF 30 dan PA++ dapat melindungi kulit dari sinar UV B dan UV A sehingga menghindari bintik hitam dan juga kulit merah dan hitam terbakar. Formulasi khusus dengan whitening agent membuat kulit tampak lebih cerah secara alami dan menghindari pengaruh buruk sinar ultra violet.

(Fit/Igw)