Sukses

BKKBN Jadikan Mahasiswa sebagai Konselor

BKKBN melakukan upaya pendekatan langsung ke remaja lewat program Pusat Informasi dan Konseling (PIK) untuk mengatasi masalah remaja.

Demi mengatasi masalah remaja, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membuat program yang bisa langsung kena pada remaja.

Sebelumnya BKKBN telah menagajak para bidan untuk menjadi konselor kesehatan reproduksi remaja, namun ini masih dianggap masih kurang. Sehingga BKKBN melakukan pendekatan langsung dengan program yang dikenal dengan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) yang melibatkan para mahasiswa di seluruh Indonesia.

Menurut Kepala BKKBN Prof. dr Fasli Jalal, PhD, SpGK, PIK dijadikan sebagai upaya efektif untuk menjangkau remaja.  "52 persen remaja mendapat informasi dari teman sebayanya. Karena itu cara ini akan efektif untuk menjadikan mereka sebagai pendidik sebaya juga konselor, sehingga jika ada masalah mereka bisa memberikan konseling dan informasi yang benar pada teman-temannya," kata Fasli, ditulis Senin (25/11/2013).

Program ini melibatkan mahasiswa dari kampus-kampus Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi sampai Universitas di seluruh Indonesia. Selain PIK, upaya lain yang dilakukan BKKBN dengan terus mengusulkan kuruikulum reproduksi.

"Kedua program ini diharap mampu mengatasi meningkatnya masalah remaja seperti pernikahan dini, aborsi atau kenakalan remaja lainnya," kata Fasli. Namun sangat disayangkan sama seperti kurikulum reproduksi yang masih dalam tahap proses, PIK juga terbilang belum berjalan maksimal. 

Menurutnya, baru 500 kampus yang sudah memiliki pusat PIK sedangkan masih banyak kampus yang belum memiliki program ini.

"Sekitar 3400 kampus di Indonesia diharapkan bisa miliki program Generasi Berencana (Genre) dan kesehatan reproduksi dengan membentuk PIK," kata Fasli menjelaskan.

(Mia/Abd)
Video Terkini