Sukses

14 Bulan Dianggap Buron, Dokter Hendry Tidak Melarikan Diri

Menurut dr. Nurdadi, para dokter tidak kabur. Sebelumnya dr. Hendry dan dr. Hendi sedang menjalani pendidikan spesialis obgyn

Sebelum pemberitaan penangkapan dr. Hendry Simanjuntak SpOG di Manado mencuat ke media, dirinya disebut-sebut melarikan diri atau buron. Dr. Hendry merupakan satu dari tiga dokter yang masuk ke daftar pencarian orang sejak september 18 September 2013.

Setelah 14 bulan keberadaannya tidak diketahui, akhirnya dr. Hendry ditangkap pihak Kejaksaan Tinggi Manado dan Pihak Kepolisian pada Sabtu, 23 November 2013 pukul 19.00.

Sebelum dr. Hendry, sudah lebih dulu dr. Ayu merasakan dinginnya lantai penjara Manado pada 8 November 2013. Dari ketiga dokter yang masuk daftar pencarian orang sampai saat ini dr. Hendi Siagian SpOG masih belum diketahui keberadaannya.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjamin ketiga dokter tersebut tidak kabur. Terkait pemberitaan buron ini Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) melakukan klarifikasi, Selasa (26/11/2013).

Menurut rilis yang diterima Tim Liputan6.com, dr. Hendry sangat kooperatif, tidak pernah berniat melarikan diri karena beliau tidak pernah mendapatkan surat panggilan langsung dari Kejaksaan Agung Manado.

"Saya tidak melarikan diri. Saya tidak menerima surat panggilan apa pun dari Kejaksaan," kata dr. Hendry dalam rekaman percakapan lewat telepon dengan Ketua POGI, dr. Nurdadi.

Menurut dr. Nurdadi, para dokter tidak kabur. Sebelumnya dr. Hendry dan dr. Hendi sedang menjalani pendidikan spesialis obgyn (kandungan)di Medan. "Pendidikan dan ujian mereka memang sudah selesai, mereka tidak kabur," kata Nurdadi.

Hal serupa dikemukakan Sekertaris Jenderal POGI, dr. Ari Kusuma Januarto yang mengatakan dr. Hendri tidak melarikan diri. "Dia (dr.Hendry) tidak kabur, dirinya tetap melakukan fungsinya sebagai dokter. Malah pada 20 Oktober lalu dirinya sempat menikah. Dia tidak kabur," kata Ari.

(Mia/Mel/*)