Berdasarkan laporan Dinkes Provinsi, sampai dengan 30 September 2013 secara kumulatif AIDS di Indonesia tercatat 45.650 orang.
Sementara jumlah pengidap HIV secara kumulatif dilaporkan sebanyak 118.787 orang. Kelompok umur terbanyak pengidap HIV dilaporkan pada kelompok 25-49 tahun (72,8%) diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15%).
Melihat data tersebut sepertinya infeksi menular seksual termasuk HIV banyak terjadi pada kelompok usia produktif. Untuk itu International Labour Organization (ILO) dan Program bersama PBB untuk penanganan AIDS (UNAIDS) bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan berupaya mencegah dan mengendalikannya lewat VCT@work.
Voluntarily Counseling and Test (VCT)@Work yang baru dilaunching awal Desember 2013 ini merupakan program global yang diinisiasi oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang bertujuan untuk menjangkau 5 juta pekerja melakukan tes HIV melalui VCT pada tahun 2015.
Di Indonesia VCT@Work diprakarsai oleh IBCA, dengan target 350.000 pekerja melakukan tes HIV melalui VCT. Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, ditulis Senin (2/12/2013) Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi menyambut baik inisiatif ini.
"Melalui VCT @Work diharapkan semakin banyak pekerja yang mengetahui lebih dini status HIV-nya. Dengan demikian, mereka yang membutuhkan bisa segera mendapatkan perawatan, kualitas hidupnya meningkat sehingga dapat tetap produktif dan bekerja seperti biasa," katanya.
Sebelumnya tepatnya pada pertengahan November 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah lebih dulu menggelar VCT atau tes HIV secara gratis. Saat itu pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya menargetkan 10.000 orang yang melakukan tes HIV namun ternyata antusias masyarakat melebihi jumlah target tersebut.
"VCT di Jakarta waktu itu melebihi target sasaran dari 10.000 orang menjadi 12.000 orang, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah memeriksakan diri secara suka rela mengetahui status HIVnya," kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta (KPAP), Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Menurut Ahok, semua orang khususnya warga Jakarta perlu mengetahui status HIV dengan melakukan tes secara sukarela atau Voluntarily Counseling and Test (VCT).
"Yuk rame-rame memeriksakan diri agar tahu statusnya, semuanya warga perlu mengetahui statusnya. Jangan takut ikut tes HIV," kata Ahok.
(Mia/Abd)
Sementara jumlah pengidap HIV secara kumulatif dilaporkan sebanyak 118.787 orang. Kelompok umur terbanyak pengidap HIV dilaporkan pada kelompok 25-49 tahun (72,8%) diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15%).
Melihat data tersebut sepertinya infeksi menular seksual termasuk HIV banyak terjadi pada kelompok usia produktif. Untuk itu International Labour Organization (ILO) dan Program bersama PBB untuk penanganan AIDS (UNAIDS) bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan berupaya mencegah dan mengendalikannya lewat VCT@work.
Voluntarily Counseling and Test (VCT)@Work yang baru dilaunching awal Desember 2013 ini merupakan program global yang diinisiasi oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang bertujuan untuk menjangkau 5 juta pekerja melakukan tes HIV melalui VCT pada tahun 2015.
Di Indonesia VCT@Work diprakarsai oleh IBCA, dengan target 350.000 pekerja melakukan tes HIV melalui VCT. Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, ditulis Senin (2/12/2013) Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi menyambut baik inisiatif ini.
"Melalui VCT @Work diharapkan semakin banyak pekerja yang mengetahui lebih dini status HIV-nya. Dengan demikian, mereka yang membutuhkan bisa segera mendapatkan perawatan, kualitas hidupnya meningkat sehingga dapat tetap produktif dan bekerja seperti biasa," katanya.
Sebelumnya tepatnya pada pertengahan November 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah lebih dulu menggelar VCT atau tes HIV secara gratis. Saat itu pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya menargetkan 10.000 orang yang melakukan tes HIV namun ternyata antusias masyarakat melebihi jumlah target tersebut.
"VCT di Jakarta waktu itu melebihi target sasaran dari 10.000 orang menjadi 12.000 orang, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah memeriksakan diri secara suka rela mengetahui status HIVnya," kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta (KPAP), Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Menurut Ahok, semua orang khususnya warga Jakarta perlu mengetahui status HIV dengan melakukan tes secara sukarela atau Voluntarily Counseling and Test (VCT).
"Yuk rame-rame memeriksakan diri agar tahu statusnya, semuanya warga perlu mengetahui statusnya. Jangan takut ikut tes HIV," kata Ahok.
(Mia/Abd)