Sebelum memutuskan untuk menikah, seorang pria harus memerhatikan beberapa kriteria wanita yang perlu dipertimbangkan untuk dijadikan istri.
dr. Yudianto Budi S.SpOG(K), dari Divisi Fetomaternal Departemen Obstetrik dan Ginekologi FKUI-RSCM, berbagi tips wanita yang saat dihubungi Health Liputan6.com, ditulis Kamis (5/12/2013)
1. Suka berolahraga
Menurut dr. Yudianto, wanita yang sehat cocok untuk dijadikan pendamping hidup karena risiko dia mengalami obesitas sangatlah rendah. Apalagi, bila dibarengi dengan menjalani pola hidup yang sehat.
"Kalau insulin wanita itu tinggi, apalagi kalau sampai obesitas, beberapa berisiko diabetes," kata dr. Yudianto Budi.
2. Usia di bawah 25 tahun
Dr. Yudianto menjelaskan bahwa seorang wanita berusia di bawah 35 tahun memutuskan untuk menikah, akan sangat tinggi risikonya mendapatkan anak yang terlahir cacat.
Bila dibandingkan dengan wanita berusia 25 tahun, perbandingannya amatlah jauh.
"Contohnya begini, ada orang hamil usia 20 tahun, maka berapa persen dia melahirkan anak down sindrom? Hasilnya 1 banding 1000. Kalau usia 30 tahun, maka yang terjadi 1 banding 500," kata dia menjelaskan.
Begitu pun yang akan terjadi berikutnya. Bila wanita itu berusia 35 tahun, maka yang akan terjadi adalah 1 banding 250. Pada usia 40 tahun, 1 banding 100.
3. Jangan tunda kehamilan
Tak sedikit pasangan yang baru saja menikah memutuskan menunda untuk memiliki momongan. Alasannya pun beragam. Namun yang jelas, apa pun alasannya, jangan pernah sesekali menunda kehamilan.
Sebab, semakin bertambahnya usia seorang wanita, semakin berisiko pula untuk mengalami hal-hal yang tidak mengenakan.
4. Jangan lupa vaksin
"Sebelum menikah vaksin hepatitis B, vaksin AVP dan vaksin MMR. Jangan pernah melupakan ini," kata dia singkat.
(Adt/Mel/*)
dr. Yudianto Budi S.SpOG(K), dari Divisi Fetomaternal Departemen Obstetrik dan Ginekologi FKUI-RSCM, berbagi tips wanita yang saat dihubungi Health Liputan6.com, ditulis Kamis (5/12/2013)
1. Suka berolahraga
Menurut dr. Yudianto, wanita yang sehat cocok untuk dijadikan pendamping hidup karena risiko dia mengalami obesitas sangatlah rendah. Apalagi, bila dibarengi dengan menjalani pola hidup yang sehat.
"Kalau insulin wanita itu tinggi, apalagi kalau sampai obesitas, beberapa berisiko diabetes," kata dr. Yudianto Budi.
2. Usia di bawah 25 tahun
Dr. Yudianto menjelaskan bahwa seorang wanita berusia di bawah 35 tahun memutuskan untuk menikah, akan sangat tinggi risikonya mendapatkan anak yang terlahir cacat.
Bila dibandingkan dengan wanita berusia 25 tahun, perbandingannya amatlah jauh.
"Contohnya begini, ada orang hamil usia 20 tahun, maka berapa persen dia melahirkan anak down sindrom? Hasilnya 1 banding 1000. Kalau usia 30 tahun, maka yang terjadi 1 banding 500," kata dia menjelaskan.
Begitu pun yang akan terjadi berikutnya. Bila wanita itu berusia 35 tahun, maka yang akan terjadi adalah 1 banding 250. Pada usia 40 tahun, 1 banding 100.
3. Jangan tunda kehamilan
Tak sedikit pasangan yang baru saja menikah memutuskan menunda untuk memiliki momongan. Alasannya pun beragam. Namun yang jelas, apa pun alasannya, jangan pernah sesekali menunda kehamilan.
Sebab, semakin bertambahnya usia seorang wanita, semakin berisiko pula untuk mengalami hal-hal yang tidak mengenakan.
4. Jangan lupa vaksin
"Sebelum menikah vaksin hepatitis B, vaksin AVP dan vaksin MMR. Jangan pernah melupakan ini," kata dia singkat.
(Adt/Mel/*)