Mungkin ini adalah langkah awal dalam mempersingkat waktu mendiagnosa kanker otak. Karena baru-baru ini, peneliti dari University of Central Lancashire, Inggris menemukan analisis kuat yang berkaitan dengan diagnosa kanker otak.
"Kanker otak sangat sulit dideteksi karena gejala utamanya adalah sakit kepala dan kantuk luar biasa. Maka itu, meskipun diobati, hanya sekitar 25 persen penderita kanker otak yang bertahan hidup setelah 2 tahun," ujar peneliti, seperti ditulis Mirror, Rabu (4/12/2013).
Namun para peneliti menyampaikan, sekarang dokter dapat mendeteksi tumor hanya dalam 30 menit dengan analisis darah menggunakan infra merah.
Dengan menggunakan tes darah ini, ketua tim peneliti, Dr Matt Baker menemukan perbedaan molekular antara darah pasien kanker otak dan darah pasien non-kanker otak. Artinya, cara ini dapat membantu para profesional kesehatan dalam mendeteksi kanker otak secara dini.
(Fit/Igw)
"Kanker otak sangat sulit dideteksi karena gejala utamanya adalah sakit kepala dan kantuk luar biasa. Maka itu, meskipun diobati, hanya sekitar 25 persen penderita kanker otak yang bertahan hidup setelah 2 tahun," ujar peneliti, seperti ditulis Mirror, Rabu (4/12/2013).
Namun para peneliti menyampaikan, sekarang dokter dapat mendeteksi tumor hanya dalam 30 menit dengan analisis darah menggunakan infra merah.
Dengan menggunakan tes darah ini, ketua tim peneliti, Dr Matt Baker menemukan perbedaan molekular antara darah pasien kanker otak dan darah pasien non-kanker otak. Artinya, cara ini dapat membantu para profesional kesehatan dalam mendeteksi kanker otak secara dini.
(Fit/Igw)