Sukses

Saat Melahirkan, Memilih Dokter yang Dipercaya Itu Penting

Proses persalinan tidak hanya membutuhkan persiapan mental dari sang ibu tetapi juga butuh rasa percaya terhadap dokter.

Proses persalinan tidak hanya membutuhkan persiapan mental dari sang ibu dan pasangan tetapi juga butuh rasa percaya. Menurut Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Rumah Sakit Pondok Indah, DR. dr. Rinawati Rohsiswatmo kepercayaan bukan hanya pada diri sang ibu sendiri tetapi pada dokter yang menanganinya.

"Kepercayaan itu sangat dibutuhkan, percaya kalau Tuhan sudah kasih kekuatan yang luar biasa karena kodrat wanita memang untuk melahirkan secara normal. Selain itu juga perlu percaya kepada dokter yang menanganinya, kalau sudah curiga ya semuanya akan percuma," kata dr. Rina, ditulis Sabtu (7/12/2013).

Menurutnya, pertama sebelum proses persalinan terjadi sebaiknya para ibu sudah memilih dokter yang mereka percayai. "Tidak ada yang mengharuskan kalau mau melahirkan ini hanya dengan dokter yang ini, tapi semuanya tergantung dari ibu percayanya ke dokter yang mana. Jadi saat proses persalinan di pikiran ibu itu nyaman tidak negatif terus ke dokter," katanya.

Pemilihan proses persalinan juga perlu diperhatikan, dr. Rina mengatakan para ibu sebaiknya mengetahui kondisi kandungan terlebih dahulu.

"Mau normal atau caesar memang pilihan ibu sendiri tetapi akan lebih baik mengikuti saran dokter kalau memang bisa melahirkan normal ya untuk apa caesar. Tapi kalau kondisinya ada indikasi yang tidak mungkin melahirkan normal jangan dipaksakan berarti dilakukan caesar," ujarnya.

Kondisi kegawatan ibu dan anak menjadi pertimbangan para dokter untuk melakukan upaya apa yang tepat. "Dokter itu selalu mempertimbangkan kondisi kegawatan ibu dan bayi, dan berupaya sebaik mungkin untuk mengatasi hal tersebut sehingga sekali lagi kepercayaan itu sangat diperlukan saat proses persalinan," kata dr. Rina menegaskan. (Mia)

Baca Juga:

Ini Risiko Bila Ibu Melahirkan Bayi dengan Cara Caesar
Operasi Caesar, Lebih Banyak Ruginya Dibanding Untung
Kalau Bisa Melahirkan Normal, Untuk Apa Caesar?
Kapan Operasi Caesar Boleh Dilakukan?