Sukses

Usai Jalani Operasi Kanker Serviks, Wanita Masih Dapat Bercinta

Meski leher rahim dioperasi karena kanker, para wanita masih bisa bercinta dan hamil karena tidak ada pengangkatan rahim dan vagina

Sebagian dari wanita yang menjalani operasi pengangkatan kanker leher rahim (serviks) sering beranggapan dirinya tidak akan dapat berhubungan seksual kembali. Tentu saja itu pendapat yang tidak benar.

"Itu tidak benar, dan hanya mitos. Sebab yang diangkat adalah rahim dan kandung telur, bukan vagina," kata Ahli Kanker dan Ginekologi Gleneagles Hospital Singapore, Dr. Chia Yin Yin, dalam acara diskusi bersama media di Bali Room Shangri-La Hotel, Jakarta, ditulis Sabtu (7/12/2013)

Lebih lanjut wanita berambut pendek ini mengungkapkan bahwa kebanyakan operasi kanker serviks hanya melibatkan pengangkatan rahim dan kandung telur. Sedangkan fungsi seksual itu tergantung pada vagina dan bukan dari rahim, leher rahim, atau kandung telur.

"Rahim merupakan organ yang sangat kecil, dan hanya menempati sedikit tempat dalam panggul. Secara alami, lipatan usus akan turun dan berada di tempat tersebut. Kebanyakan wanita tidak merasakan perbedaan sebelum dan sesudah pengangkatan rahim," kata Dr. Chia melanjutkan.

Pun dengan mitos yang berkembang yang mengatakan bahwa seorang wanita tidak akan dapat memiliki anak usai melakukan operasi kanker serviks.

Dr. Chia menjelaskan, ada teknik bedah baru yang memungkinkan dokter mengangkat hanya penyakitnya saja, mempertahankan rahim, dan kandung telur.

Untuk kanker rahim, lanjut dia, tersedia terapi hormon baru yang efektif. Pada kasus tertentu, stadium dini, rahim dan sisa kandung telur dapat dipertahankan.

"Teknologi reproduksi baru memungkinkan untuk mempertahankan kandung telur dan telur di masa mendatang. Kemajuan dalam bidang Kemoterapi membuat pilihan mempertahankan kesuburan dimungkinkan pada kasus-kasus yang di masa lalu tidak memungkinkan," kata Dr. Chia lagi.

(Adt/Abd)