Di Indonesia masalah keperawanan menjadi hal yang masih paling sensitif untuk dibicarakan. Sebagian masyarakat mengganggap ada prosedur operasi yang dapat mengembalikan keperawanan seorang wanita. Namun hal ini ditepis Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Nurdadi Saleh, SpOG.
Menurutnya, tidak ada lagi istilah operasi benar-benar mengembalikan keperawanan. "Kalau ada yang bilang Vaginoplasty dapat mengembalikan keperawanan itu tidak benar, karena prosedur itu hanya membantu mereparasi otot-otot vagina yang longgar. Kalau terkait selaput dara atau hymen yang robek dapat dilakukan dengan Hymenorraphy tapi bukan berarti menjadi perawan lagi," kata dr. Nurdadi, Sabtu (7/12/2013)
Hymen atau selaput dara adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina. dr. Nurdadi mengatakan operasi hymenorraphy ini dilakukan atas indikasi medis. "Semua operasi itu ada risikonya dan tidak sembarangan dilakukan. Operasi Hymenorraphy dilakukan jika memang ada indikasi medis hanya benar-benar diperlukan," kata dr. Nurdadi menjelaskan.
Indikasi medis yang dimaksud dr. Nurdadi yaitu kondisi anak perempuan yang masih kecil akibat cedera atau kecelakaan yang membuat selaput daranya robek maka dapat dilakukan operasi ini. "Dilakukan bila kasusnya anak perempuan kecil jatuh atau celaka dan ada benda tumpul misalnya kayu atau apa yang menusuk hingga selaput dara robek maka itu baru dilakukan operasi hymenorraphy ini bila tidak ada indikasi medis ya untuk apa dilakukan," ujarnya. (Mia/Mel)
Menurutnya, tidak ada lagi istilah operasi benar-benar mengembalikan keperawanan. "Kalau ada yang bilang Vaginoplasty dapat mengembalikan keperawanan itu tidak benar, karena prosedur itu hanya membantu mereparasi otot-otot vagina yang longgar. Kalau terkait selaput dara atau hymen yang robek dapat dilakukan dengan Hymenorraphy tapi bukan berarti menjadi perawan lagi," kata dr. Nurdadi, Sabtu (7/12/2013)
Hymen atau selaput dara adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina. dr. Nurdadi mengatakan operasi hymenorraphy ini dilakukan atas indikasi medis. "Semua operasi itu ada risikonya dan tidak sembarangan dilakukan. Operasi Hymenorraphy dilakukan jika memang ada indikasi medis hanya benar-benar diperlukan," kata dr. Nurdadi menjelaskan.
Indikasi medis yang dimaksud dr. Nurdadi yaitu kondisi anak perempuan yang masih kecil akibat cedera atau kecelakaan yang membuat selaput daranya robek maka dapat dilakukan operasi ini. "Dilakukan bila kasusnya anak perempuan kecil jatuh atau celaka dan ada benda tumpul misalnya kayu atau apa yang menusuk hingga selaput dara robek maka itu baru dilakukan operasi hymenorraphy ini bila tidak ada indikasi medis ya untuk apa dilakukan," ujarnya. (Mia/Mel)