Pria romantis yang gemar menulis puisi dan sajak selalu dianggap mampu meluluhkan hati lawan jenisnya. Hanya bermodalkan puisi dan prosa indah, dalam sekejap perempuan mampu bertekuk lutut di hadapannya.
Tapi ternyata, tidak semua perempuan mampu diluluhkan hatinya hanya dengan modal puisi. Karena memang, tidak semua perempuan memiliki `bahasa cinta` berupa kata-kata.
"Dibilang semua perempuan mampu diluluhkan hanya dengan puisi sebetulnya enggak juga. Tergantung dari `bahasa cinta` yang dia punya. Kalau tipikalnya wording, hanya dengan kata-kata sederhana saja dia sudah klepek-klepek," kata Psikolog Klinis Anak dan Klinis Dewasa, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, saat berbincang dengan Health Liputan6.com, Senin (9/12/2013).
Menurut wanita cantik berkacamata ini, pada dasarnya setiap perempuan memiliki 5 bahasa cinta di dalam dirinya, yaitu kata, hadiah, sentuhan, perhatian, dan waktu kualitas. Tapi, dari kelima itu cenderung ada yang menonjol, dan itulah yang menjadi sifat sebenarnya.
"Misalnya si perempuan itu yang menonjol bahasa cintanya adalah hadiah, mau dikasih hadiah puisi dan kata-kata puitis pun enggak berefek," kata Rosdiana menambahkan.
Terkait dengan perempuan berinisial RW yang menjadi korban pencabulan sastrawan SS hingga hamil, dianggap oleh Rosdiana sebagai tipikal perempuan yang memiliki bahasa cinta berupa kata-kata.
Sebab, korban RW diketahui sebagai salah satu penggemar SS yang begitu menyukai karya-karyanya.
(Adt/Abd)
Tapi ternyata, tidak semua perempuan mampu diluluhkan hatinya hanya dengan modal puisi. Karena memang, tidak semua perempuan memiliki `bahasa cinta` berupa kata-kata.
"Dibilang semua perempuan mampu diluluhkan hanya dengan puisi sebetulnya enggak juga. Tergantung dari `bahasa cinta` yang dia punya. Kalau tipikalnya wording, hanya dengan kata-kata sederhana saja dia sudah klepek-klepek," kata Psikolog Klinis Anak dan Klinis Dewasa, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, saat berbincang dengan Health Liputan6.com, Senin (9/12/2013).
Menurut wanita cantik berkacamata ini, pada dasarnya setiap perempuan memiliki 5 bahasa cinta di dalam dirinya, yaitu kata, hadiah, sentuhan, perhatian, dan waktu kualitas. Tapi, dari kelima itu cenderung ada yang menonjol, dan itulah yang menjadi sifat sebenarnya.
"Misalnya si perempuan itu yang menonjol bahasa cintanya adalah hadiah, mau dikasih hadiah puisi dan kata-kata puitis pun enggak berefek," kata Rosdiana menambahkan.
Terkait dengan perempuan berinisial RW yang menjadi korban pencabulan sastrawan SS hingga hamil, dianggap oleh Rosdiana sebagai tipikal perempuan yang memiliki bahasa cinta berupa kata-kata.
Sebab, korban RW diketahui sebagai salah satu penggemar SS yang begitu menyukai karya-karyanya.
(Adt/Abd)