Sukses

Inilah Risiko yang Harus Ditanggung ODHA Seumur Hidup

Nurdiyanto tak putus asa meski harus minum obat seumur hidup agar HIV yang diidapnya tak menjadi jadi

Sampai saat ini belum ada obat yang ampuh mengalahkan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus Infection/Acquired Immunodeficiency Syndrome). Meski begitu, ini  tidak menyurutkan semangat orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk menjalani hidup.

"Saya tahu memang belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini tapi buat kalian teman-teman para ODHA jangan berputus asa, kita masih punya Tuhan walaupun harus minum obat seumur hidup kita masih bisa jalani hidup seperti orang lain," kata Nurdiyanto.

Meskipun pria berusia 28 tahun ini harus mengonsumsi obat seumur hidup, dirinya merasa masih bisa hidup seperti manusia normal lainnya.

"Sejak divonis menderita HIV, saya harus minum obat seumur hidup. Satu hari sekali minum. Saat ini yang saya konsumsi obat efaviren dan duviral," kata pria yang sudah satu tahun jadi ODHA ini, saat diwawancarai Liputan6.com Senin (9/12/2013).

Pria yang lebih suka dipanggil Antonio ini menyebutkan bahwa terapi obat ini sangat penting. "Karena saya tahu belum ditemukan obat yang benar-benar menyembuhkan virus ini tetapi saya percaya dengan rutin terapi minum obat ini virusnya bisa ditekan perkembangannya," katanya.

Selain menjalani terapi obat oral, Nurdiyanto mengaku menjaga gaya hidupnya dengan rutin berolahraga, menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.

"Karena virus itu menyerang imun sehingga saya harus olahraga, tidak konsumsi makanan mentah seperti sashimi. Pokoknya semua makanan harus dimasak supaya bakterinya tidak membuat virus makin menjadi. Tidur juga harus 7-8 jam," ujar Nudiyanto.

Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, dr. Puji Lestari mengatakan memang belum ada obat paten yang menghilangkan virus HIV. Namun dengan obat yang ada sekarang, perkembangan virus bisa ditekan.

"Sampai sekarang belum ada obat patennya tetapi bila rutin mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) maka virus dapat ditekan pertumbuhannya hingga tidak terdeteksi. ARV itu sudah standar dari World Health Organization (WHO)," kata dr. Puji.

(Mia/Abd)

Baca Juga :

HIV Stadium Awal Gejalanya Sulit Diketahui
Begini Cara Penderita HIV Menikmati Hidup
Jeritan Penderita HIV: Tuhan Saja Memaafkan Mengapa Manusia Tidak
Jika Hasil Tes HIV Pertama Negatif, Coba Periksa Tiga Bulan Lagi