Banyaknya jenis penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan terapi stem cell, membuat masyarakat Indonesia mulai tertarik untuk menginvestasikan dan menyimpan darah tali pusat anaknya di bank khusus stem cell.Â
Melihat fenomena ini membuat PT Prodia Widyahusada mengembangkan usahanya dengan membentuk perusahaan baru, yaitu PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) yang secara khusus bergerak di bidang laboratorium sel punca.
Direktur PT Prodia StemCell Indonesia, Dr Chynthia R Sartika MSi mengatakan hal lain yang membuat PT Prodia Widhyahusada mengembangkan usahanya di bidang ini, karena dari banyak negara Asia yang ada, hanya Indonesia yang belum ada usaha seperti ini.
"Ketika kita lihat negara Asia, Indonesia lah yang paling terbelakang membangun bank stem cell ini," kata Dr Chynthia saat berbincang dengan Health Liputan6.com, di Prodia Tower Kramat Jati, Jakarta, Rabu (11/12/2013)
Sebelumnya, di Indonesia sendiri sudah ada bank khusus stem cell seperti ProSTEM ini, hanya saja penyimpanannya dari sel punca tersebut tidak di Indonesia, melainkan di negara tertinggi. Selain itu, biayanya pun cukup mahal.
Bisa dikatakan, ProSTEM merupakan bank khusus penyimpanan sel punca yang relatif murah, tidak lebih dari Rp 20 juta untuk dana awal.
"Di ProSTEM biaya yang dikenakan adalah Rp 12.500.000, dan ini untuk biaya di tahun pertama serta proses awal. Untuk biaya penyimpanannya sendiri, setiap nasabah dikenakan biaya Rp 1,7 juta per tahunnya," kata Dr Chynthia menjelaskan.
Berapa lama penyimpanan stem cell itu sendiri, terserah dari pihak keluarga. Yang pasti, rata-rata penyimpanan sel punca ini sampai si anak berusia dewasa.
"Usia dewasa seorang anak itu kan berbeda, ada yang 21 tahun dan ada pula yang 17 tahun. Kalau si anak menikah di usia 17 tahun, berarti di sudah dewasa. Tapi kalau di sini, ukuran dewasanya adalah 21 tahun," kata Cynthia lagi.
Bagi orangtua yang sudah memasukan sel punca milik sang anak di ProSTEM dan mendadak tidak dapat melanjutkan pembiayaan karena berbagai hal, maka pihak bank penyimpanan sel punca itu akan memberikan dua pilihan, yaitu apakah dibuang atau diberikan kepada ProSTEM untuk jadi bahan penelitian.
"Kalau memang tidak sanggup, akan kita tanya dulu. Kalau mau dibuang ya akan dibuang, kalau mau diberikan, akan kita jadikan bahan penelitian. Karena di ProSTEM sendiri tidak hanya menjadi tempat penyimpanan sel punca, melainkan tempat penelitian juga," kata Cynthia melanjutkan.
Dengan latar belakang pengalaman mengelola Laboratorium Klinik Prodia yang handal dan terpecaya selama lebih dari 40 tahun, serta dukungan dari banyak pihak, ProSTEM berkomitmen untuk menjadi perusahaan di bidang sel punca yang terdepan, baik mutu dan pelayanannya di Indonesia.
Berkunjung ke laboratorium ProSTEM
Dalam kesempatan itu, Dr Cynthia R Sartika MSi mengajak Health Liputan6.com dan rekan media lainnya, untuk berkunjung dan melihat langsung laboratorium ProSTEM yang terletak di Jl. Kramat VII nomor 11, Jakarta Pusat.
Dalam pantauannya, laboratorium ProSTEM berada di lokasi yang sangat strategis. Memang, untuk bangunannya sendiri tidak begitu besar, tapi cukup untuk dijadikan tempat penyimpanan `harta karun` yang sangat berharga di masa depan ini.
ProSTEM memiliki ruang laboratorium pengolahan dengan fasilitas yang sesuai dengan spesifikasi cGMP (current Good Manufacturing Practices), yaitu memerhatikan pengendalian mikroba, jumlah partikel, suhu ruangan, aliran, kecepatan, tekanan udara, kelembaban dan intensitas cahaya.
Menurut pemandunya, ini sangatlah penting untuk diterapkan di laboratorium itu, karena dapat memengaruhi sel punca.
Ditambahkan olehnya, sel punca akan disimpan pada suhu -196 derajat celcius dalam tangki nitrogen cair vapour phase dengan fluktuasi suhu yang minim, untuk memastikan sel punca tersimpan dengan baik dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Laboratorium sel punca itu pun memiliki cryoshipper yang digunakan sebagai wadah transportasi sel punca ke rumah sakit atau klinik, untuk melakukan terapi sel punca. Wadah tersebut, dapat memertahankan suhu pada suhu
Bagi para dokter yang ingin melakukan penelitian terhadap sel punca, proSTEM telah menyediakan sarana penelitian in vitro yang dapat mengidentifikasi sel baik melalui morfologi, protein maupun penanda biomaker sel.
(Adt/Igw)
Melihat fenomena ini membuat PT Prodia Widyahusada mengembangkan usahanya dengan membentuk perusahaan baru, yaitu PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) yang secara khusus bergerak di bidang laboratorium sel punca.
Direktur PT Prodia StemCell Indonesia, Dr Chynthia R Sartika MSi mengatakan hal lain yang membuat PT Prodia Widhyahusada mengembangkan usahanya di bidang ini, karena dari banyak negara Asia yang ada, hanya Indonesia yang belum ada usaha seperti ini.
"Ketika kita lihat negara Asia, Indonesia lah yang paling terbelakang membangun bank stem cell ini," kata Dr Chynthia saat berbincang dengan Health Liputan6.com, di Prodia Tower Kramat Jati, Jakarta, Rabu (11/12/2013)
Sebelumnya, di Indonesia sendiri sudah ada bank khusus stem cell seperti ProSTEM ini, hanya saja penyimpanannya dari sel punca tersebut tidak di Indonesia, melainkan di negara tertinggi. Selain itu, biayanya pun cukup mahal.
Bisa dikatakan, ProSTEM merupakan bank khusus penyimpanan sel punca yang relatif murah, tidak lebih dari Rp 20 juta untuk dana awal.
"Di ProSTEM biaya yang dikenakan adalah Rp 12.500.000, dan ini untuk biaya di tahun pertama serta proses awal. Untuk biaya penyimpanannya sendiri, setiap nasabah dikenakan biaya Rp 1,7 juta per tahunnya," kata Dr Chynthia menjelaskan.
Berapa lama penyimpanan stem cell itu sendiri, terserah dari pihak keluarga. Yang pasti, rata-rata penyimpanan sel punca ini sampai si anak berusia dewasa.
"Usia dewasa seorang anak itu kan berbeda, ada yang 21 tahun dan ada pula yang 17 tahun. Kalau si anak menikah di usia 17 tahun, berarti di sudah dewasa. Tapi kalau di sini, ukuran dewasanya adalah 21 tahun," kata Cynthia lagi.
Bagi orangtua yang sudah memasukan sel punca milik sang anak di ProSTEM dan mendadak tidak dapat melanjutkan pembiayaan karena berbagai hal, maka pihak bank penyimpanan sel punca itu akan memberikan dua pilihan, yaitu apakah dibuang atau diberikan kepada ProSTEM untuk jadi bahan penelitian.
"Kalau memang tidak sanggup, akan kita tanya dulu. Kalau mau dibuang ya akan dibuang, kalau mau diberikan, akan kita jadikan bahan penelitian. Karena di ProSTEM sendiri tidak hanya menjadi tempat penyimpanan sel punca, melainkan tempat penelitian juga," kata Cynthia melanjutkan.
Dengan latar belakang pengalaman mengelola Laboratorium Klinik Prodia yang handal dan terpecaya selama lebih dari 40 tahun, serta dukungan dari banyak pihak, ProSTEM berkomitmen untuk menjadi perusahaan di bidang sel punca yang terdepan, baik mutu dan pelayanannya di Indonesia.
Berkunjung ke laboratorium ProSTEM
Dalam kesempatan itu, Dr Cynthia R Sartika MSi mengajak Health Liputan6.com dan rekan media lainnya, untuk berkunjung dan melihat langsung laboratorium ProSTEM yang terletak di Jl. Kramat VII nomor 11, Jakarta Pusat.
Dalam pantauannya, laboratorium ProSTEM berada di lokasi yang sangat strategis. Memang, untuk bangunannya sendiri tidak begitu besar, tapi cukup untuk dijadikan tempat penyimpanan `harta karun` yang sangat berharga di masa depan ini.
ProSTEM memiliki ruang laboratorium pengolahan dengan fasilitas yang sesuai dengan spesifikasi cGMP (current Good Manufacturing Practices), yaitu memerhatikan pengendalian mikroba, jumlah partikel, suhu ruangan, aliran, kecepatan, tekanan udara, kelembaban dan intensitas cahaya.
Menurut pemandunya, ini sangatlah penting untuk diterapkan di laboratorium itu, karena dapat memengaruhi sel punca.
Ditambahkan olehnya, sel punca akan disimpan pada suhu -196 derajat celcius dalam tangki nitrogen cair vapour phase dengan fluktuasi suhu yang minim, untuk memastikan sel punca tersimpan dengan baik dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Laboratorium sel punca itu pun memiliki cryoshipper yang digunakan sebagai wadah transportasi sel punca ke rumah sakit atau klinik, untuk melakukan terapi sel punca. Wadah tersebut, dapat memertahankan suhu pada suhu
Bagi para dokter yang ingin melakukan penelitian terhadap sel punca, proSTEM telah menyediakan sarana penelitian in vitro yang dapat mengidentifikasi sel baik melalui morfologi, protein maupun penanda biomaker sel.
(Adt/Igw)