Jangan Kucilkan Orang dengan HIV/AIDS!

Kementerian Sosial mengajak segenap elemen bangsa untuk waspada akan bahaya penularan HIV/AIDS dan meminta semua pihak bersikap bijaksana dan tidak mengucilkan para pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immuno Deficiency Sindrome (AIDS), sehingga mereka bisa tabah dan tidak menyerah karena pasti ada jalan untuk upaya penyembuhan.
 
“Setiap 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS se-dunia. Peringatan tersebut menandai kewaspadaan terhadap endemi penyakit HIV/AIDS, ” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Toto Utomo Budi Santosa saat menghadiri acara puncak Peringatan Hari AIDS Se-Dunia di Hotel Grand Cempaka Jakarta, Kamis (12 /12/13).
 
Menurut Toto, para pengidap HIV/AIDS punya hak yang sama untuk hidup normal, sehingga Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan Orang Yang Hidup Dengan AIDS (OHIDA) berhak mendapatkan perlindungan dan pendampingan sosial.
 
Kemensos memiliki peran sebagai sub gugus tugas mitigasi dampak sosial, yaitu dengan melakukan rehabilitasi sosial bagi ODHA, baik melalui Rumah Perlindungan Sosial di Sukabumi, Jawa Barat, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) atau Rumah Perlindungan Sosial ODHA.
 
Pasca rehabilitasi sosial, kata Toto, mereka diberi bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), kemudian tahap selanjutnya, mereka dikembalikan ke lingkungan keluarga.
 
“Kemensos telah melatih Sumber Daya Manusia (SDM) para pekerja sosial (Peksos) yang profesional dalam upaya melakukan pendampingan, baik melalui panti maupun non panti, ” ujarnya.
 
Acara dihadiri 350 orang peserta tersebut, terdiri dari seluruh pemangku kepentingan, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin, Akademisi dari Universitas Indonesia (UI), pegiat HIV/AIDS serta Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial (RSTS).
 
Selain itu, juga digelar pengukuhan Duta Pencegahan HIV/AIDS kepada Dona Arsinta, Presenter Infotaiment SILET RCTI dan digelar Seminar Nasional Mitigasi Dampak Sosial HIV/IDS.

(Abd)