Perayaan Natal segera tiba. Anda yang sibuk menurunkan berat badan sebelum Natal, berhati-hatilah karena berat badan Anda bisa bertambah lebih banyak usai merayakannya.
Orang Inggris rata-rata menurunkan berat badan 1 kilogram (kg) untuk persiapan Natal, tapi berakhir dengan naik 2 kg setelah merayakan Natal.
Tapi yang mengejutkan, penelitian menunjukkan orang-orang yang tidak diet sebelum natal kemungkinan berat badan naik sedikit.
Alasan orang menurunkan berat badan sebelum Natal untuk melawan efek dari Natal, sementara sepertiga mengatakan niat berdiet agar terlihat oke saat pesta Natal.
Sarah Bailey dari UKMedix.com kepada FemaleFirst, Selasa (17/2/2013) mengomentari hasil penelitian tersebut. Menurutnya banyak orang yang khawatir makan berlebihan selama Natal. Namun, jangan sampai kerja keras berdiat sia-sia setelah makan berlebihan di Hari Natal.
"Kami sarankan memiliki sikap yang sehat menghadapi Natal, " katanya.
Penyebab yang sering disalahkan berat badan naik saat Natal umumnya makan berlebihan, namun setengahnya menyalahkan terlalu banyak alkohol, bahkan 34 persen menyalahkan semua cokelat yang dimakan.
(Mel/*)
Orang Inggris rata-rata menurunkan berat badan 1 kilogram (kg) untuk persiapan Natal, tapi berakhir dengan naik 2 kg setelah merayakan Natal.
Tapi yang mengejutkan, penelitian menunjukkan orang-orang yang tidak diet sebelum natal kemungkinan berat badan naik sedikit.
Alasan orang menurunkan berat badan sebelum Natal untuk melawan efek dari Natal, sementara sepertiga mengatakan niat berdiet agar terlihat oke saat pesta Natal.
Sarah Bailey dari UKMedix.com kepada FemaleFirst, Selasa (17/2/2013) mengomentari hasil penelitian tersebut. Menurutnya banyak orang yang khawatir makan berlebihan selama Natal. Namun, jangan sampai kerja keras berdiat sia-sia setelah makan berlebihan di Hari Natal.
"Kami sarankan memiliki sikap yang sehat menghadapi Natal, " katanya.
Penyebab yang sering disalahkan berat badan naik saat Natal umumnya makan berlebihan, namun setengahnya menyalahkan terlalu banyak alkohol, bahkan 34 persen menyalahkan semua cokelat yang dimakan.
(Mel/*)