Melihat masih rendahnya pemberian ASI eksklusif di Indonesia, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku risau. Ia menyatakan keprihatinannya di depan jajaran pengelola rumah sakit tingkat provinsi di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta (16/12/2013). Karena ada 62% bayi Indonesia yang tidak mendapat ASI.
"Saya risau melihat di Indonesia pemberian air susu ibu eksklusif masih rendah. Tahun lalu sewaktu saya baru menjadi menteri, hanya 26 persen bayi yang mendapat ASI eksklusif. Meskipun saya cek kini meningkat 30 persen, tapi 62 persen bayi belum mendapat haknya," kata Menkes dalam acara penghargaan RSSIB (Rumah Sakit Sayang Anak) tingkat provinsi 2013.
Menurut Menkes, pemberian ASI eksklusif sangatlah penting. Terlebih lagi, ASI dapat menurunkan risiko bayi terkena hepatitis C.
"Hepatitis C adalah penyakit yang obatnya mahal dan kebanyakan penderitanya meninggal. Sehingga hal ini dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif," jelas Menkes.
(Fit/Igw)
"Saya risau melihat di Indonesia pemberian air susu ibu eksklusif masih rendah. Tahun lalu sewaktu saya baru menjadi menteri, hanya 26 persen bayi yang mendapat ASI eksklusif. Meskipun saya cek kini meningkat 30 persen, tapi 62 persen bayi belum mendapat haknya," kata Menkes dalam acara penghargaan RSSIB (Rumah Sakit Sayang Anak) tingkat provinsi 2013.
Menurut Menkes, pemberian ASI eksklusif sangatlah penting. Terlebih lagi, ASI dapat menurunkan risiko bayi terkena hepatitis C.
"Hepatitis C adalah penyakit yang obatnya mahal dan kebanyakan penderitanya meninggal. Sehingga hal ini dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif," jelas Menkes.
(Fit/Igw)
Baca Juga:
Daftar 26 Rumah Sakit yang `Sayang Ibu dan Bayi`
Tak Mau Menyusui, Ada Ibu yang Beri Anaknya Susu Sapi