Sukses

Mei: Ustaz Maulana dan Kontroversi Kusta Akibat Seks Saat Haid

Ustaz Jamaah` Maulana dmenyebutkan kalau suami istri berhubungan intim saat sedang menstruasi akan menghasilkan anak yang kusta.

Hubungan intim saat menstruasi memang dari agama tertentu dilarang. Namun, pernyataan `Ustaz Jamaah` Maulana dalam ceramah agamanya di sebuah stasiun televisi swasta menyebutkan kalau suami istri berhubungan intim saat sedang menstruasi akan menghasilkan anak yang kusta bikin kaget. Sontak, pernyataan tersebut menyakiti perasaan penderita kusta.

Tayangan episode `Keluarga Berencana` itu muncul 13 Mei 2013. Penampilan Ustaz Maulana itu juga sudah diunggah di YouTube bagian ke-4 di menit ke 05:00 [baca: Ustaz `Jamaah` Bilang Bercinta Saat Haid Lahirkan Anak Kusta]

"Siapa laki-laki yang mendatangi istrinya dalam keadaan halangan, melahirkan anak yang berpenyakit kusta. Karena dalam keadaan kotor dibuahi maka akan menghasilkan anak yang kotor dalam artian penyakitan. Padahal Islam mengatur itu demi kebaikan kita," kata Ustaz Maulana, seperti dikutip dari videonya.

Kusta dikenal sebagai penyakit lepra merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan bakteri. Sebelumnya, pada 1873 bakteri Mycobacterium leprae diketahui sebagai penyebabnya dan pada 2008, ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas. Biasanya penderita kusta bisa dilihat dari lesi di kulit. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata.

Untuk penularan kusta belum diketahui dengan tepat. Beberapa hipotesa telah dikemukakan kalau kusta ditularkan dari udara dan kontak dengan penderitanya.

Selain itu, tak semua orang yang terinfeksi kuman M. leprae menderita kusta. Faktor genetik diduga juga ikut berperan. Sementara, faktor ketidakcukupan gizi diduga sebagai faktor penyebabnya.

Pernyataan kontroversial Ustaz Maulana menjadi salah satu serial Kaleidoskop Kesehatan 2013 edisi bulan Mei seperti ditulis Rabu (18/12/2013): 

Penderita Kusta Sakit Hati
2 dari 4 halaman



Koordinator Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata) Sulawesi Selatan, Al Qadri, menegaskan, hubungan seks menstruasi dan kusta selama ini belum ada bukti medisnya.

"Informasi yang disampaikan Ustaz Maulana itu tidak benar dan hanya mitos serta stigma belaka, tidak berdasar, dan belum ada dalil-dalil agama seperti itu," ujar Qadri saat dihubung Liputan6.com [baca juga: Penderita Kusta Tak Terima Ucapan Ustaz `Jamaah`].

Menurut Qadri, pihaknya tentu akan mengirimkan surat protes ke beberapa pihak seperti ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Komnas HAM.

"Yang membuat kami keberatan pernyataan itu sudah mencederai orang-orang yang pernah kena kusta secara umum. Nanti kita bisa buktikan secara medis dan agama. Dengan pernyataan itu, ada pelanggaran HAM yang terjadi," katanya menambahkan.

3 dari 4 halaman

Apa Kata Ustaz `Jamaah` Maulana dan MUI

Pernyataan Ustaz `Jamaah` Maulana tentang hubungan seks dan kusta memang melukai perasan para penderita kusta. Untuk itulah, Ustaz Maulana bersuara. Menurutnya, ceramah tersebut tak bermaksud menyinggung para penderita kusta. Pernyataan itu dikeluarkan untuk mengingatkan pasangan suami istri untuk tak melakukan hubungan intim ketika 'datang bulan' karena haram hukumnya.

"Itu ada hadistnya. Aku minta maaf kalau dia tersinggung karena saya harus menyampaikannya," kata Ustaz Maulana saat dihubungi Liputan6.com.

Menurut Ustaz Maulana, pada episode ceramahnya yang berjudul 'Keluarga Berencana' itu ia tak mengupas tuntas soal kusta. Pernyataannya soal kusta menurutnya berdasarkan apa yang diketahuinya dari hadist.

Ustaz Maulana mengaku tak ingin memperpanjang masalah tersebut dan ia lebih memilih meminta maaf tanpa berkomentar panjang [baca juga: Ustaz `Jamaah` Maulana Tanggapi Pernyataan Seks dan Kusta].

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Amidhan mengatakan, ia selama ini belum menemukan hadist yang menyebutkan kalau hubungan intim saat menstruasi bisa menimbulkan penyakit kusta.

"Saya belum menemukannya. Tapi bersetubuh ketika menstruasi membuat darah yang keluar bisa menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu diharamkan dan tidak diperbolehkan," kata KH Amidhan.

Selama ini, lanjut KH Amidhan, ia belum menemukan sebuah hadist yang menjelaskan jenis penyakit yang bisa ditimbulkan jika berhubungan intim saat istri sedang datang bulan. Tapi, pernyataan Ustaz Maulana menurutnya punya maksud yang baik tanpa ingin mencela kelompok tertentu.

"Pernyataan itu ada positifnya, supaya suami istri berhati-hati jangan sampai berhubungan badan ketika menstruasi. Kalau tidak bersebadan tak masalah," jelasnya.

Tak Ada Bukti Medis
4 dari 4 halaman



Pernyataan Ustaz `Jamaah` Maulana tentang hubungan seks saat menstruasi bisa menghasilkan anak dengan kusta memang belum ada buktinya dalam dunia medis.  Tapi, seks saat menstruasi memang bisa dengan mudah menularkan penyakit.

"Seks saat menstruasi antara iya dan tidak. Namun, secara medis tak ada akibat negatifnya. Hanya, bila kebetulan ada penyakit jadi lebih mudah tertular karena pintu rahim lebih terbuka," jelas Konselor Seks Naek L Tobing saat dihubungi Liputan6.com.

Menurutnya, kalau ada anggapan seks saat menstruasi bisa melahirkan anak terkena kusta itu tidak mungkin. Kalaupun terkena penyakit, itu merupakan penyakit menular seks (PMS) antara pasangan [baca: Dr Naek: Bercinta Saat Menstruasi Tak Bikin Orang Kena Kusta]

"Nggak mungkin itu kena kusta. Nggak akan ada penyakit selain PMS. Sebetulnya semua penyakit yang menular bisa tertular, tapi saat menstruasi kemungkinan tertular jadi lebih besar," katanya

(Mel/*)
Video Terkini