Arus mudik pasti akan meningkat di akhir minggu ini menjelang perayaan natal meski tidak sebanyak saat lebaran. Karena itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehata‎n Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan agar masyarakat mempesiapkan dan mempertimbangkan kemungkinan cuaca buruk dan gelombang tinggi.
"Waktu libur resmi di tengah-tengah minggu, yang akan memengaruhi waktu puncak keberangkatan dan kepulangan, beberapa bencana yang sedang terjadi di sekitar daerah arus mudik, khususnya banjir‎, sungai meluap dan letusan gunung berapi perlu diperhatikan," ujar Tjandra lewat surat elektronik yang dikirim ke redaksi Liputan6.com, Kamis (19/12/2013).
Prof. Tjandra juga menyampaikan bahwa setidaknya lima kegiatan sudah dan sedang disiapkan oleh timnya, antara lain :
1. Menyebarkan surat edaran untuk persiapan dan kewaspadaan, dari Ibu Menkes kepada seluruh Gubernur dan dari DirJen P2PL ke seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Besar/Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (B/BTKL) dan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Provinsi.
2. ‎Penyiapan Pos Kesehatan di seluruh KKP diseluruh Indonesia, dan ditunjang B/BTKL, 633 Pos Kesehatan daerah, termasuk di Puskesmas dan RS‎ (angkanya masih akan terus kami update), mengaktifkan surveilans dan sistem kewaspadaan dini penyakit.
3. Pemeriksaan kesehatan supir kendaraan umum. Sejauh ini sudah direncanakan pada 600 orang sopir, dan masih kami tunggu data dari Dinas Kesehatan‎ Provinsi.
4. Pemeriksaan higiene dan sanitasi pada tempat tempat umum (TTU) di daerah arus mudik dan tujuan wisata, dilaksanakan oleh B/BTKL dan Dinas Kesehatan setempat.
5. Kegiatan di kantor Kemenkes pusat, berupa :
- penyediaan Posko‎ Kesehatan Matra dan KLB yang memantau kegiatan dari waktu ke waktu, bekerjasama juga dengan Lantas Polri.
- telpon Halo Kemkes (500567) serta Posko KLB P2PL (425715)
- informasi kesehatan mudik kepada masyarakat
- rapat koordinasi‎ lintas sektor dan lintas program.
(Abd)
"Waktu libur resmi di tengah-tengah minggu, yang akan memengaruhi waktu puncak keberangkatan dan kepulangan, beberapa bencana yang sedang terjadi di sekitar daerah arus mudik, khususnya banjir‎, sungai meluap dan letusan gunung berapi perlu diperhatikan," ujar Tjandra lewat surat elektronik yang dikirim ke redaksi Liputan6.com, Kamis (19/12/2013).
Prof. Tjandra juga menyampaikan bahwa setidaknya lima kegiatan sudah dan sedang disiapkan oleh timnya, antara lain :
1. Menyebarkan surat edaran untuk persiapan dan kewaspadaan, dari Ibu Menkes kepada seluruh Gubernur dan dari DirJen P2PL ke seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Besar/Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (B/BTKL) dan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Provinsi.
2. ‎Penyiapan Pos Kesehatan di seluruh KKP diseluruh Indonesia, dan ditunjang B/BTKL, 633 Pos Kesehatan daerah, termasuk di Puskesmas dan RS‎ (angkanya masih akan terus kami update), mengaktifkan surveilans dan sistem kewaspadaan dini penyakit.
3. Pemeriksaan kesehatan supir kendaraan umum. Sejauh ini sudah direncanakan pada 600 orang sopir, dan masih kami tunggu data dari Dinas Kesehatan‎ Provinsi.
4. Pemeriksaan higiene dan sanitasi pada tempat tempat umum (TTU) di daerah arus mudik dan tujuan wisata, dilaksanakan oleh B/BTKL dan Dinas Kesehatan setempat.
5. Kegiatan di kantor Kemenkes pusat, berupa :
- penyediaan Posko‎ Kesehatan Matra dan KLB yang memantau kegiatan dari waktu ke waktu, bekerjasama juga dengan Lantas Polri.
- telpon Halo Kemkes (500567) serta Posko KLB P2PL (425715)
- informasi kesehatan mudik kepada masyarakat
- rapat koordinasi‎ lintas sektor dan lintas program.
(Abd)