Bukan karena rasanya yang manis atau bahan yang berbahaya, tapi kegiatan mengunyah terus menerus ketika makan permen karet dapat menyebabkan migrain. Begitu disampaikan Para ilmuwan Tel Aviv University dari Meir Medical Centre di Israel setelah penasaran melihat 87 persen remaja mengalami migrain karena makan permen karet.
Menurut pemimpin studi, Dr Nathan Watemberg, mengunyah permen karet dapat menyebabkan stres pada sendi temporomandibular (sendi kompleks di rahang) yang bergerak terus menerus sehingga dapat menyebabkan sakit kepala.
"Sebelumnya studi lain menyalahkan aspartam, pemanis buatan yang digunakan di sebagian besar permen karet yang menyebabkan sakit kepala. Tapi kami memerhatikan banyak pasien justru melaporkan sakit kepala karena mengunyah permen karet setiap hari," kata Watemberg, seperti dikutip laman Dailymail, Sabtu (21/12/2013).
Â
Mengetahui hal tersebut, Dr Watemberg meminta 30 pasiennya yang berusia 6 sampai 19 tahun, yang mengeluhkan migrain untuk berhenti mengunyah permen karet selama satu bulan. Dan hasilnya, tidak ada lagi yang mengeluhkan migrain.
"19 dari 30 pasien melaporkan bahwa sakit kepala mereka benar-benar hilang dan tujuh melaporkan bahwa mereka jarang migrain lagi," ungkapnya.
Dr Watemberg menambahkan, aspartam pada pemen karet bukanlah alasan yang tepat penyebab migrain karena jika aspartam berpengaruh, berarti minuman berperasa juga bisa sebabkan migrain.
(Fit/Igw)
Menurut pemimpin studi, Dr Nathan Watemberg, mengunyah permen karet dapat menyebabkan stres pada sendi temporomandibular (sendi kompleks di rahang) yang bergerak terus menerus sehingga dapat menyebabkan sakit kepala.
"Sebelumnya studi lain menyalahkan aspartam, pemanis buatan yang digunakan di sebagian besar permen karet yang menyebabkan sakit kepala. Tapi kami memerhatikan banyak pasien justru melaporkan sakit kepala karena mengunyah permen karet setiap hari," kata Watemberg, seperti dikutip laman Dailymail, Sabtu (21/12/2013).
Â
Mengetahui hal tersebut, Dr Watemberg meminta 30 pasiennya yang berusia 6 sampai 19 tahun, yang mengeluhkan migrain untuk berhenti mengunyah permen karet selama satu bulan. Dan hasilnya, tidak ada lagi yang mengeluhkan migrain.
"19 dari 30 pasien melaporkan bahwa sakit kepala mereka benar-benar hilang dan tujuh melaporkan bahwa mereka jarang migrain lagi," ungkapnya.
Dr Watemberg menambahkan, aspartam pada pemen karet bukanlah alasan yang tepat penyebab migrain karena jika aspartam berpengaruh, berarti minuman berperasa juga bisa sebabkan migrain.
(Fit/Igw)