Sukses

Kabar Gembira, Insulin Oral Berhasil Ditemukan!

Baru-baru ini para ilmuwan berhasil menemukan insulin dalam sediakan oral yang sukses dicobakan pada tikus dan memberi hasil memuaskan.

Bagi kebanyakan diabetesi (penderita diabetes) suntik insulin bisa jadi hal yang membosankan. Beruntung, baru-baru ini para ilmuwan berhasil menemukan insulin dalam sediakan oral yang sukses dicobakan pada tikus dan memberi hasil memuaskan.

Tentu manfaat pil insulin ini tak sekadar bisa dikonsumsi seperti obat lain. Namun juga bisa digunakan pada masa awal diabetesi terdeteksi penyakitnya. Ini berarti kemungkinan komplikasi juga bisa dikurangi lebih banyak.

Sebenarnya, ide menggunakan insulin oral ini sudah ada sejak tahun 1930. Namun rupanya banyak hal yang menyulitkan sehingga obat oral tak bisa dibuat. Pertama, insulin itu sebenarnya protein. Saat kontak dengan enzim di pencernaan akan langsung hancur. Kedua, kalau pun insulin berhasil melewati pencernaan, terlalu besar molekulnya (sekitar 30 kali dari ukuran aspirin) untuk bisa diserap dalam aliran darah.

Sanyog Jain di National Institute of Pharmaceutical Education and Research India dan para koleganya sudah bertahun-tahun lamanya berupaya menemukan cara agar insulin dapat digunakan dengan cara oral. Sukses pertama terjadi di tahun 2012 saat mereka berhasil mengembangkan sebuah formula yang berhasil mengontrol kadar gula darah dalam tikus. Namun material yang digunakan terlalu mahal bila dikomersilkan.

Sekarang, dalam sebuah Jurnal "Biomacromolecules", para ilmuwan ini menemukan sebuah cara lebih murah dan mudah memasukkan insulin lewat mulut. Para ahli ini berhasil mengatasi dua kesulitan utama. Pertama, dengan membuat sajian insulin dalam bentuk yang sangat kecil dibungkus dengan lemak dan kedua menempelkan insulin tersebut pada asam folat (vitamin B9) untuk memudahkan penyerapan ke aliran darah.

Metode pembungkusan dengan lemak ini murah dan sudah berhasil dicoba pada obat-obat lain sebelumnya. Cara ini dapat melindungi insulin dari penghancuran yang dilakukan oleh enzim pencernaan. Saat lapisan lemak itu masuk usus kecil, sel-sel khusus yang disebut sel mikrofold akan tertarik pada asam folat. Asam folat inilah yang membantu mengaktivasi mekanisme transportasi yang membuat molekul-molekul besar ini mampu melewati darah.

Meski jumlahnya berbeda dengan insulin yang disuntik,  formulasi ini relatif berhasil masuk sistem aliran darah. Setidaknya, berhasil mengontrol kadar gula darah hingga lebih dari 18 jam. Dan yang paling penting dari riset ini adalah setelah formulasi ini berhasil dicoba pada binatang. "Seperti lembaga pemerintah yang menaungi kami ini, tidak banyak dana yang bakal dimiliki untuk kebutuhan uji klinis selanjutnya." ujar Jain seperti dikutip dari Livescience, Senin (30/12/2013).

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.