Sukses

Sehari Bersama Tegar Septian si Mantan Pengamen Cilik

Tegar Septian, pengamen cilik yang sudah terkenal ini bercerita kegiatannya selama sehari

Cita-citaku menjadi orang kaya
Dulu ku susah sekarang alhamdulillah
Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa
Memberi jalan untukku semua

Hidupku dulunya seorang pengamen
Pulang malam selalu bawa uang recehan
Mengejar cita-cita paling mulia
Membantu keluarga dirumah

Dua bait lagu di atas seperti menggambarkan kehidupan pengamen cilik bernama Tegar Septian.

Kemarin, Jumat 10 Januari tim Health Liputan6.com mendapatkan kesempatan untuk mengikuti aktivitasnya mulai dari apartemen sampai sirkuit motorcross.

Pagi pukul 08.00 sampai 10.30 merupakan jadwal Tegar sekolah. Walau hanya di apartemen dan bukan di gedung sekolah, antusias belajar mantan pengamen ini tinggi.

"Hari ini belajar Bahasa Inggris, tadi ujian juga. Paling susah itu pendidikan kewarganegaraan, kalau bahasa Inggris dan matematika mudah," kata Tegar saat ditemui di apartemennya bilangan Grogol, Jakarta Barat.

Ditemani gurunya, Anggre dari Sun Homeschooling, Tegar berusaha mengikuti pelajaran mengenal anggota tubuh.

"Kalau hari ini belajar mengenal nama anggota tubuh yang ada di wajah, seperti mata, telinga, alis. Tegar termasuk orang yang pintar mengikuti mata pelajaran, dia cepat menangkap pelajarannya," kata Anggre yang sabar mengajarkan Tegar.

Anggre meminta Tegar untuk menghafal anggota tubuh yang disebutkan, walaupun beberapa kali salah namun dirinya mampu hafal dengan cepat.

"Bentar-bentar aku tahu, hair itu rambut, nose itu hidung, eyes itu mata.. yeay," jawab Tegar dengan antusiasnya.

Menurut Anggre masalah nilai, Tegar termasuk anak yang cepat tanggap sehingga nilai-nilainya tidak ada yang mengecewakan.

"Semuanya sih tidak ada yang mencemaskan, cuma ya gini terlalu gak bisa diam dan jadwalnya padat sekali. Kadang dia ngambek tapi semuanya bisa diatasi," kata Anggre.

Ngamen untuk makan
Tegar sudah hampir satu tahun mengikuti pelajaran dengan program homeschooling, sebelumnya pernah bersekolah di sekolah yayasan pondok pesantren As Salafi Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng.

"Dulu pernah sekolah sampai kelas dua saja terus berhenti. Dan akhirnya ngamen uangnya untuk makan dan lain-lain," cerita Tegar.

Nama Tegar mungkin diberikan orangtuanya agar bocah ini dapat menjadi anak yang memiliki sifat tegar.

"Iyah mungkin seperti itu yah, makanya dia tegar sekali dan fisiknya kuat mungkin karena sering di jalan. Dulu kan hidupnya di jalan dan dari keluarga yang strata di bawah," kata Personal Assisten Tegar, Vijay.

Tegar diikutkan program homeschooling karena menurut Personal Managernya, Alfas harus menjadi anak yang memiliki masa depan cerah.

"Kami ingin sekali dia menjadi anak yang memiliki masa depan yang cerah. Pendidikan itu penting, dan kami bukan mengeksploitasi dia tapi kami hanya membantu mengembangkan bakatnya dan mencapai cita-citanya," kata Alfas.

Alfas merupakan orang yang mendampingi Tegar dari nol sampai ke titik sukses sekarang.

Bulan ini Tegar akan berencana ke Amerika untuk mengisi acara di sana. "Alhamdulillah bulan ini rencananya ke Amerika nyanyi di sana. Maka dari itu aku antusias sekali di pelajaran bahasa inggris,"kata Tegar.

Menembus impian lewat kegigihannya
Pelantun "Aku yang Dulu Bukanlah yang Sekarang" ini mungkin sudah tidak asing lagi di dunia hiburan Indonesia. Bocah kelahiran Pemalang, 18 September 2001 ini terbilang beruntung bisa menembus industri musik Indonesia.

Lewat kegigihannya kini anak dari Ratna Dwi Sasi mampu mendatangi hampir pelosok negeri dan berbagai negara Asia untuk berjumpa dengan para fansnya dan menjadi pesohor cilik dengan suaranya yang mendayu-dayu layaknya orang Melayu.

Mantan pengamen cilik ini kini tidak hanya dikenal di dalam negeri saja, Tegar kini telah wara-wiri ke belahan wilayah Asia lainnya selain Indonesia. Di antaranya Hongkong, Singapur dan Malayasia.

"Alhamdulillah bisa ke Hongkong, Singapura, Malaysia. Senang sekali, dulu cuma keliling cari recehan sekarang sudah bisa belikan rumah dan keperluan keluarga," kata bocah bernama lengkap Tegar Septian.

Alfas pun berbagi cerita awal perkenalannya dengan Tegar. "Waktu itu di sebuah ajang mencari bakat dia itu terlihat sekali antusiasnya, dia sampai tidur di tempat acara itu. Saat pertama melihatnya saya yakin dia bisa jadi orang terkenal karena dia unik dan saya pun berusaha," kata Alfas.

Saat ini Tegar sudah bisa dibilang dapat membeli semua keinginannya dan perlahan mencapai cita-citanya.

"Alhamdulillah bisa beli ini itu, ipad, rumah, motor. Cita-cita saya bisa jadi orang yang sukses, penyanyi dan pembalap motor cros. Alhamdulillah perlahan sudah ada yang tercapai," katanya.

Bakat dari mama
Sore harinya pun Tegar berlatih motorcross di sirkuit sekitar Kota kembang, Depok. Rasa tidak sabar sudah diperlihatkannya saat masih berada di apartemen.

"Ayo, nanti mba harus lihat aku sudah bisa loncat dan suara knalpotnya keren," kata Tegar.

Kami pun menembus macetnya jalanan Jakarta dari Grogol menuju Depok. Di sepanjang jalan dirinya tidak berhenti bernyanyi.

Sepertinya harinya tidak bisa lepas dari menyanyi. "Bakat ini dari mama, dia juga bisa nyanyi. Alhamdulillah," tuturnya.

Tegar pun sesekali melontarkan beberapa pertanyaan tebak-tebakan, kepada kami. "Ayo tebak mobil apa yang bisa terbang, ya mobil ang kapal kek, pesawat kek, helikopter," katanya sambil tertawa.

Menurut Vijay, Tegar memang anak yang ceria dan hiperaktif dan sayang dengan keluarga.

(Mia/Abd)