Di zaman informasi yang serba cepat dan terbuka seperti sekarang ini, sudah tak tepat bagi orangtua untuk menutup diri dan menganggap tabu ketika anaknya bertanya mengenai seks. Jangan sampai, anak mencari tahu informasi itu seorang diri, dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan.
Demikian disampaikan Psikolog Klinis Anak Universitas Padjadjaran (UNPAD), Nira Wulansari, MPsi saat diwawancarai Health Liputan6.com baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat, dan ditulis Jumat (17/1/2014).
"Dalam perkembangan teknologi yang makin maju dan pesat sekarang ini, sayang sekali kalau orangtua hanya diam di tempat. Pendidikan seks usia dini sudah harus diberikan. Dengan begitu, kita bisa mencegah munculnya hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Nira.
Tak hanya ibu, ayah pun harus turut mencari tahu informasi mengapa pendidikan seks perlu diberikan kepada anak-anaknya. Orangtua harus mengetahui bahwa rasa ingin tahu yang dimiliki seorang anak sangat besar. Sayang bila keinginantahuan ini tak terjawab karena orangtua masih menganggap tabu hal-hal seperti ini.
"Dengan lebih terbuka, maka keingintahuan yang besar dari seorang anak bisa teratasi. Anak harus diskusi dengan orangtua. Orangtuanya juga harus bijak. Jangan ketika anak bertanya soal seks, orangtua malah menjawab, 'Apa sih kamu..'," kata Nira menambahkan.
Dalam diskusi, orangtua harus membeberkan kapan seorang anak dapat melakukan hubungan seksual secara sah. Tahapannya pun harus diberikan secara jelas oleh orangtua. Selain itu, beritahu juga kepada anaknya kapan dirinya mulai dapat menjalin hubungan sebagai teman dekat dengan lawan jenisnya, sampai akhirnya keduanya melangkah ke jenjang pernikahan.
"Kalau anak masih SD, katakan padanya dia harus menamatkan SD-nya dulu dengan nilai yang baik. Katakan juga, kalau tahapan dia untuk menuju itu cukup panjang. Harus SMP dulu, SMA, Kuliah, lalu bekerja," kata Nira.
Tidak hanya itu, orangtua juga harus memberikan penjelasan mengenai tanggung jawab moral kepada anaknya. Intinya, saat ini bukan saatnya bagi orangtua untuk menutup diri dan menganggap tabu bicara soal seks pada anak. Orangtua harus terbuka, dan juga harus mau belajar.
(Adt/Abd)
Baca juga:
Agar Seks Terasa Luar Biasa
2014: Marak Seks Bebas yang Bisa Picu Peningkatan Jumlah HIV
Tak Bisa Tidur, Wanita Lebih Pilih Minum Teh Ketimbang Bercinta
Demikian disampaikan Psikolog Klinis Anak Universitas Padjadjaran (UNPAD), Nira Wulansari, MPsi saat diwawancarai Health Liputan6.com baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat, dan ditulis Jumat (17/1/2014).
"Dalam perkembangan teknologi yang makin maju dan pesat sekarang ini, sayang sekali kalau orangtua hanya diam di tempat. Pendidikan seks usia dini sudah harus diberikan. Dengan begitu, kita bisa mencegah munculnya hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Nira.
Tak hanya ibu, ayah pun harus turut mencari tahu informasi mengapa pendidikan seks perlu diberikan kepada anak-anaknya. Orangtua harus mengetahui bahwa rasa ingin tahu yang dimiliki seorang anak sangat besar. Sayang bila keinginantahuan ini tak terjawab karena orangtua masih menganggap tabu hal-hal seperti ini.
"Dengan lebih terbuka, maka keingintahuan yang besar dari seorang anak bisa teratasi. Anak harus diskusi dengan orangtua. Orangtuanya juga harus bijak. Jangan ketika anak bertanya soal seks, orangtua malah menjawab, 'Apa sih kamu..'," kata Nira menambahkan.
Dalam diskusi, orangtua harus membeberkan kapan seorang anak dapat melakukan hubungan seksual secara sah. Tahapannya pun harus diberikan secara jelas oleh orangtua. Selain itu, beritahu juga kepada anaknya kapan dirinya mulai dapat menjalin hubungan sebagai teman dekat dengan lawan jenisnya, sampai akhirnya keduanya melangkah ke jenjang pernikahan.
"Kalau anak masih SD, katakan padanya dia harus menamatkan SD-nya dulu dengan nilai yang baik. Katakan juga, kalau tahapan dia untuk menuju itu cukup panjang. Harus SMP dulu, SMA, Kuliah, lalu bekerja," kata Nira.
Tidak hanya itu, orangtua juga harus memberikan penjelasan mengenai tanggung jawab moral kepada anaknya. Intinya, saat ini bukan saatnya bagi orangtua untuk menutup diri dan menganggap tabu bicara soal seks pada anak. Orangtua harus terbuka, dan juga harus mau belajar.
(Adt/Abd)
Baca juga:
Agar Seks Terasa Luar Biasa
2014: Marak Seks Bebas yang Bisa Picu Peningkatan Jumlah HIV
Tak Bisa Tidur, Wanita Lebih Pilih Minum Teh Ketimbang Bercinta