Musim penghujan dengan curah tinggi menyebabkan beberapa titik di Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir. Masalah banjir ini membuat tidak sedikit orang memilih tinggal di pengungsian, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(k), MARS, DTM & H, DTCE mengingatkan untuk selalu waspada terhadap beberapa penyakit.
"Jangan sampai saat banjir masyarakat lupa kesehatan. Kalaupun memilih di pengungsian juga perlu memperhatikan kebersihan dan menjaga kesehatan," katanya dalam video rilis yang diterima Liputan6.com, (20/1/2014). Prof. dr. Tjandra mengatakan ada tujuh penyakit yang perlu diwaspadai saat dipengungsian, yaitu:
1. Diare
Fasilitas dan sarana kebersihan di pengungsian serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Itu semua menjadi potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat. "Diare timbul juga karena makanan, untuk itu saat di pengungsian juga sebaiknya mengonsumsi makanan sehat dan bersih. Selain itu juga perlu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan agar untuk menghindari penyakit diare," kata Prof. Tjandra.
2. Infeksi Saluran Cerna atau Demam tifoid
Faktor kebersihan makanan memegang peranan penting untuk penyakit ini. Prof. Tjandra mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Menurut Prof. Tjandra penyakit ini disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh, di pengungsian ada kemungkinan mudahnya penularan penyakit ini.
"Di kerumunan orang seperti saat di pengungsian itu kemungkinan untuk tertular lebih mudah. Kalau ada satu yang batuk maka ada kecenderungan semuanya ikut batuk," katanya.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Prof Tjandra mengingatkan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak menurun dengan mengonsumsi makanan yang bersih dan gizi seimbang.
4. Leptospirosis
"Tikus yang ada di dalam ktanah saat banjir biasanya muncul ke permukaan kemudian lewat kotoran atau air seninya yang ada di air banjir membawa penyakit leptospirosis. Ketika seseorang itu ada luka maka dengan mudah penyakit ini tertular kepadanya," kata Prof. Tjandra.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira dan termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan. Di Indonesia hewan penular terutama yaitu tikus, kotoran dan air seninya mengandung bakteri lepstopira.
"Untuk mencegahnya sebaiknya menghindari genangan air banjir, walaupun itu sulit. Kalaupun harus masuk ke genangan air banjir sebaiknya menggunakan sepatu boots tinggi agar tidak ada kontak langsung. Setelah itu segera mencuci kaki dengan air bersih. Kalau ada keluhan demam sampai tubuh bewarna kuning segera berobat," kata Prof. Tjandra.
5. Demam Berdarah Dengue
Genangan banjir mempermudah nyamuk untuk berkembang biak, Prof. Tjandra mengatakan saat di pengungsian sebaiknya menghindari tempat yang ada genangan airnya. Selain itu juga selalu melakukan upaya pemberantasan nyamuk aedes aegypti.
"Saat banjir banyak sampah yang terbawa misalnya kaleng bekas dan tempat-tempat yang mempermudah perkembangan nyamuk. Sebaiknya terus dilakukan upaya untuk membersihkannya agar tidak ada potensi penularan penyakit demam berdarah dengue," kata Prof. Tjandra.
6. Penyakit Kulit
Fasilitas kebersihan dan kesehatan di pengungsian serba terbatas, "kalau ingin bersih-bersih badan cari tempat yang bersih. Fasilitas di pengungsian memang terbatas, tapi harus tetap menjaga kebersihan karena itu menjadi faktor penting," kata Prof. Tjandra.
7. Penyakit Kronik Semakin Buruk
"Biasanya karena sibuk dengan membersihkan banjir, beberapa orang yang menderita apenyakit kronik seperti hipertensi dan diabetes melitus jadi lupa mengonsumsi obatnya. Untuk penderita penyakit kronik yang sudah menahun jangan sampai tetap minum obat sehingga penyakit tidak kambuh," katanya.
Saat di pengungsian daya tahan tubuh seseorang menjadi berkurang, untuk itu perlu menjaganya dengan mengonsumsi makanan bersih dan sehat.
(Mia/Abd)
Baca Juga :
Korban Banjir Sudah Dijamin BPJS Kesehatan
Kiat Dapatkan Air Bersih Saat Banjir dan Mengungsi
Agar Tak Sakit di Musim Hujan, Lakukan Hal Ini!
"Jangan sampai saat banjir masyarakat lupa kesehatan. Kalaupun memilih di pengungsian juga perlu memperhatikan kebersihan dan menjaga kesehatan," katanya dalam video rilis yang diterima Liputan6.com, (20/1/2014). Prof. dr. Tjandra mengatakan ada tujuh penyakit yang perlu diwaspadai saat dipengungsian, yaitu:
1. Diare
Fasilitas dan sarana kebersihan di pengungsian serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Itu semua menjadi potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat. "Diare timbul juga karena makanan, untuk itu saat di pengungsian juga sebaiknya mengonsumsi makanan sehat dan bersih. Selain itu juga perlu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan agar untuk menghindari penyakit diare," kata Prof. Tjandra.
2. Infeksi Saluran Cerna atau Demam tifoid
Faktor kebersihan makanan memegang peranan penting untuk penyakit ini. Prof. Tjandra mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Menurut Prof. Tjandra penyakit ini disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh, di pengungsian ada kemungkinan mudahnya penularan penyakit ini.
"Di kerumunan orang seperti saat di pengungsian itu kemungkinan untuk tertular lebih mudah. Kalau ada satu yang batuk maka ada kecenderungan semuanya ikut batuk," katanya.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Prof Tjandra mengingatkan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak menurun dengan mengonsumsi makanan yang bersih dan gizi seimbang.
4. Leptospirosis
"Tikus yang ada di dalam ktanah saat banjir biasanya muncul ke permukaan kemudian lewat kotoran atau air seninya yang ada di air banjir membawa penyakit leptospirosis. Ketika seseorang itu ada luka maka dengan mudah penyakit ini tertular kepadanya," kata Prof. Tjandra.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira dan termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan. Di Indonesia hewan penular terutama yaitu tikus, kotoran dan air seninya mengandung bakteri lepstopira.
"Untuk mencegahnya sebaiknya menghindari genangan air banjir, walaupun itu sulit. Kalaupun harus masuk ke genangan air banjir sebaiknya menggunakan sepatu boots tinggi agar tidak ada kontak langsung. Setelah itu segera mencuci kaki dengan air bersih. Kalau ada keluhan demam sampai tubuh bewarna kuning segera berobat," kata Prof. Tjandra.
5. Demam Berdarah Dengue
Genangan banjir mempermudah nyamuk untuk berkembang biak, Prof. Tjandra mengatakan saat di pengungsian sebaiknya menghindari tempat yang ada genangan airnya. Selain itu juga selalu melakukan upaya pemberantasan nyamuk aedes aegypti.
"Saat banjir banyak sampah yang terbawa misalnya kaleng bekas dan tempat-tempat yang mempermudah perkembangan nyamuk. Sebaiknya terus dilakukan upaya untuk membersihkannya agar tidak ada potensi penularan penyakit demam berdarah dengue," kata Prof. Tjandra.
6. Penyakit Kulit
Fasilitas kebersihan dan kesehatan di pengungsian serba terbatas, "kalau ingin bersih-bersih badan cari tempat yang bersih. Fasilitas di pengungsian memang terbatas, tapi harus tetap menjaga kebersihan karena itu menjadi faktor penting," kata Prof. Tjandra.
7. Penyakit Kronik Semakin Buruk
"Biasanya karena sibuk dengan membersihkan banjir, beberapa orang yang menderita apenyakit kronik seperti hipertensi dan diabetes melitus jadi lupa mengonsumsi obatnya. Untuk penderita penyakit kronik yang sudah menahun jangan sampai tetap minum obat sehingga penyakit tidak kambuh," katanya.
Saat di pengungsian daya tahan tubuh seseorang menjadi berkurang, untuk itu perlu menjaganya dengan mengonsumsi makanan bersih dan sehat.
(Mia/Abd)
Baca Juga :
Korban Banjir Sudah Dijamin BPJS Kesehatan
Kiat Dapatkan Air Bersih Saat Banjir dan Mengungsi
Agar Tak Sakit di Musim Hujan, Lakukan Hal Ini!