Sukses

Pengelolaan Tata Ruang yang Salah, Satu Lagi Penyebab Banjir

Pengamat Tata Kota Edward Sihombing menilai bencana banjir yang terus melanda Jakarta setiap musim hujan merupakan persoalan kompleks

Pengamat Tata Kota Edward Sihombing menilai bencana banjir yang terus melanda Jakarta setiap musim hujan merupakan persoalan kompleks akibat kekeliruan dalam pengelolaan tata ruang dan tata bangunan yang sudah berlangsung lama.

"Bajir di Jakarta, akar persoalannya adalah kekeliruan pengelolaan tata ruang yang sudah kompleks," kata Edward Sihombing, di Jakarta, Rabu.

Edward mengatakan, untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta, maka Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo harus berani bekerja keras dengan melakukan pembenahan tata ruang secara komprehensif.

Jika Joko Widodo mampu melakukan pembenahan tata ruang secara komprehensif di Jakarta selama lima tahun ke depan, maka masyarakat akan mengenal dan mengingatnya sebagai gubernur yang memiliki

Peninggalan fenomenal dalam mengatasi persoalan banjir di Jakarta. Mencermati kinerja Joko Widodo, kata dia, selama masa pemerintahannya yang baru berusia satu tahun tiga bulan, sudah mampu mengatasi kemacetan arus lalu lintas serta penataan pedagang kaki lima di Tanah Abang dan sekitarnya.

Selain itu, kata dia, upaya pelebaran dan pengerukan beberapa kali serta pengerukan beberapa danau di Jakarta sudah menurunkan jumlah titik banjir cukup signifikan.

Edward mengusulkan, agar Jokowi berani melakukan moratorium izin mendirikan bangunan dan mengaudit izin bangunan di atas dua lantai untuk memperbaiki pengelolaan tata ruang dan tata bangunan yang tidak sesuai.

"Jika tidak dilakukan moratorium dan pengawasan yang ketat, maka izin pendirian bangunan dikhawatirkan dimanfaatkan oleh dinas teknis," katanya.