Hidung ternyata tidak hanya mampu mencium bau-bau sederhana seperti amis, gosong, dan berbagai jenis bau lainnya. Tapi juga dapat mendeteksi penyakit yang diderita oleh orang lain.
Seperti yang diungkapkan para peneliti dari Karolinska Institute, Swedia, saat ini ada bukti ilmiah yang menunjukkan penyakit memiliki bau tertentu yang dapat dikenali dengan mudah oleh indera penciuman.
Misalnya penyakit kelenjar getah bening. Kita dapat mendeteksi penyakit getah bening dengan mengetahui dahulu bahwa bau yang dihasilkan dari penyakit ini seperti bir basi. Sedangkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit diabetes, dapat dicium dari napasnya yang berbau aseton.
"Dalam studi yang kami teliti saat ini, didapatkan hasil bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mendeteksi penyakit dengan bau," kata salah seorang pemimpin penelitian, Profesor Mats Olsson seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (25/1/2014)
Dilanjutkan Mats Olsson, seseorang yang mampu mendeteksi suatu penyakit hanya dari baunya saja dapat beradaptasi dan menghindari diri dari penyakit berbahaya tersebut.
Sebelum mengeluarkan hasil ini, terlebih dulu Olsson dan timnya melakukan sebuah uji coba. Dia meminta kepada delapan orang yang dinyatakan sehat untuk mengunjungi laboratorium miliknya.
Di dalam lab tersebut, kedelapan orang itu disuntik racun yang terbuat dari bakteri dan dikenal mampu meningkatkan respons imun, lipopolisakarida (LPS). Selain itu, para relawan diminta untuk mengenakan kaos ketat untuk menyerap keringatnya selama empat jam.
Dalam penelitian itu, para peneliti juga melibatkan 40 orang relawan yang bertugas mencium sampel keringat dari delapan orang relawan yang ada.
Hasilnya, relawan yang mengenakan kaos ketat dari kelompok LPS memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menandakan reaksi tersebut cukup bekerja. Itu artinya, mencium sampel keringat dapat mengetahui penyakit apa yang dideritanya.
(Adt/Abd)
Seperti yang diungkapkan para peneliti dari Karolinska Institute, Swedia, saat ini ada bukti ilmiah yang menunjukkan penyakit memiliki bau tertentu yang dapat dikenali dengan mudah oleh indera penciuman.
Misalnya penyakit kelenjar getah bening. Kita dapat mendeteksi penyakit getah bening dengan mengetahui dahulu bahwa bau yang dihasilkan dari penyakit ini seperti bir basi. Sedangkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit diabetes, dapat dicium dari napasnya yang berbau aseton.
"Dalam studi yang kami teliti saat ini, didapatkan hasil bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mendeteksi penyakit dengan bau," kata salah seorang pemimpin penelitian, Profesor Mats Olsson seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (25/1/2014)
Dilanjutkan Mats Olsson, seseorang yang mampu mendeteksi suatu penyakit hanya dari baunya saja dapat beradaptasi dan menghindari diri dari penyakit berbahaya tersebut.
Sebelum mengeluarkan hasil ini, terlebih dulu Olsson dan timnya melakukan sebuah uji coba. Dia meminta kepada delapan orang yang dinyatakan sehat untuk mengunjungi laboratorium miliknya.
Di dalam lab tersebut, kedelapan orang itu disuntik racun yang terbuat dari bakteri dan dikenal mampu meningkatkan respons imun, lipopolisakarida (LPS). Selain itu, para relawan diminta untuk mengenakan kaos ketat untuk menyerap keringatnya selama empat jam.
Dalam penelitian itu, para peneliti juga melibatkan 40 orang relawan yang bertugas mencium sampel keringat dari delapan orang relawan yang ada.
Hasilnya, relawan yang mengenakan kaos ketat dari kelompok LPS memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menandakan reaksi tersebut cukup bekerja. Itu artinya, mencium sampel keringat dapat mengetahui penyakit apa yang dideritanya.
(Adt/Abd)