Sukses

Kenapa Rebusan Mi Instan Tak Baik untuk Pencernaan?

chef Jojo Ramen, Johan Nainggolan juga mengatakan kalau ia harus merebus air dua kali untuk bisa makan mi instan yang aman bagi lambung

Sebagian dari Anda mungkin sudah mengetahui saat mengolah mi instan, disarankan tanpa menyertakan air rebusannya saat mengonsumsinya. Selain mengandung lilin, mi juga mengandung telur kering yang dapat merusak sistem kerja pencernaan tubuh.

Saking bahayanya bagi sistem pencernaan, Chef Jojo Ramen, Johan Nainggolan juga mengatakan ia harus merebus air dua kali untuk bisa makan mi instan yang aman bagi pencernaan.

"Bukan apa-apa, sebenarnya yang bahayakan kesehatan pada mi itu ada di pelapisnya. Mi itu kebanyakan mengandung telur. Makan telur kering kan nggak bagus. Kalau itu masuk ke badan, sama aja makan telur kering. Saya sendiri akan merebus mi dua kali," kata Chef Jo saat ditemui beberapa waktu lalu dan ditulis Senin (27/1/2014).

Sementara itu, Chef Jo mengakui, saat ini mi olahan yang ada di Jojo Ramen masih diproses sendiri karena kita belum punya mesinnya. Sementara kuahnya, dibuat selama 3 hari 3 malam untuk mendapatkan rasa yang pas dan aman bagi pencernaan. "Kita ada 5 tungku, tungku pertama untuk masak 12 jam, tungku kedua 12 jam begitu selanjutnya. Kalau nggak laku, kita buang. Jadi kita bisa bilang ramen kita fresh tanpa endapan".

"Sampai sekarang, kita masih minta minta pabrik mi untuk bikin yang saya mau. Jadi nggak dijual dimana-mana. Kita pernah coba mi tarik, tapi kadang ada yang panjang dan pendek, saya nggak suka. Jadi buatnya pakai mesin dan ini nggak pakai telur agar tidak merusak kandungan gizi. Kalau pakai telur, sama saja kita makan telur kering," ungkapnya.

Chef Jo menjelaskan, karena dibuat dengan bahan khusus dan segar, mi pada ramen buatannya ini dijamin tidak akan mengembang meski sudah setengah jam dibiarkan. "Lihat, airnya masih ada, mi nggak mengembang dan kuahnya tidaknya mengendap".

(Fit/Abd)